Barometer.co.id-Amurang. Keluhan guru honorer daerah (Honda) di Minsel yang mendapat gaji jauh dari kelayakan, mendapat angin segar. Tahun ini untuk penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) dibuka dengan formasi utama diperuntukkan bagi tenaga honorer guru.

“Tahun ini ada dua formasi untuk penerimaan ASN (Aparatur Sipil Negara, red) di Minsel. Pertama tenaga medis dan kedua P3K bagi tenaga pendidikan. Khusus tenaga pendidikan, terutama ditujukan bagi guru honorer yang terdaftar pada Dapodik. Di Minsel untuk guru TK hingga SMP jumlahnya ada 800 orang,” tukas Kepala BKD Minsel Roy Tiwa, saat ditemui di kantornya Jumat (05/02).

Bagi penerimaan jalur P3K, syaratnya cukup longgar. Umur maksimal yang dapat mendaftar, 57 tahun. Meskipun dikhususkan bagi guru honorer, tetap harus mengikuti tes. Makanya diharapkan dapat mempersiapkan diri sehingga dapat diakomodir.

“Jalur P3K memang menjadi solusi atas kemelut pengangkatan guru honorer. Banyak tenaga guru honor apalagi masuk katergori Honda K2, sudah tidak memenuhi syarat umur masuk PNS. Agar dapat diakomodir, maka dimasukkan pada formasi P3K yang batasan umurnya sampai 57 tahun,” jelas Tiwa.

Saat ini untuk P3K sudah memiliki juknis (petunjuk teknis). “Pada penerimaan yang lalu memang ada kendala Juknis sehingga belum mendapatkan SK. Tapi sekarang sudah ada, kontrak yang diberikan jangka waktu paling lama lima tahun atau sampai usia pensiun. Kontrak juga masih dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Sekedar pemberitahuan 38 yang lulus P3K di tahun 2019 dalam waktu dekat akan menerima SK,”ungkapnya.

Sedangkan tenaga medis, tetap masih jalur umum atau penerimaan CPNS. “Jumlah formasi yang akan diterima saya belum mengetahui, masih menunggu petunjuk dari KemenPAN RB. Biasanya kalau sudah dekat penerimaan baru diberikan jumlah formasi. Nah untuk non fungsional tahun ini belum ada penerimaan,” kuncinya.(nov)