Barometer.co.id – Amurang.
Rabu (01/08) kemarin menjadi hari pertama siswa-siswa sekolah di Minahasa Selatan (Minsel) masuk sekolah, setelah menjalani ‘libur’ panjang dan menjalani pembelajaran dalam jaringan (Daring). Kembalinya siswa ke sekolah setelah dilakukan pergantian Daring menjadi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Dibukanya kembali sekolah disambut antusias oleh siswa dan orang tua. Tampak para siswa yang antusias masuk sekolah. Demikian orang tua di sekolah tingkat SD yang mengantar.

“Torang senang ini anak-anak so boleh masuk sekolah. Terus terang selama Daring torang jadi ikut stress karena so jadi orang tua plus guru. Selain juga torang tako anak-anak jadi tertinggal pelajaran kalau hanya lewat Daring,” sebut Egi salah satu orang tua siswa ketika dijumpai awak media ini.

Orang tua siswa juga menyebutkan adanya interaksi dengan guru sangat baik bagi transfer ilmu. Begitu pula pendidikan moral, ini yang tidak didapat sekolah Daring.

“Paling tidak kami bisa lebih lega. Karena memang kami kesulitan dalam mengajar di rumah. Di sekolah juga kan bukan hanya akademik tapi juga moral dan lain-lain,” terangnya.

Dengan adanya PTMT ini sangatlah diterima bagi orang tua murid, apalagi kami pihak sekolah mematuhi peraturan Bupati yang mana di Kabupaten Minahasa Selatan sudah memasuki lehel pembelajaran tahap 3 artinya sudah boleh 50 persen kehadiran murid,”pungkas Mamoto.

Sementara itu dari pemantauan, salah satu sekolah yang telah menggelat PTMT yakni SD Inpres Tumpaan I. Sekolah ini untuk pelaksanaan PTMT membagi tiap kelas menjadi tiga sift.

“PTMT kami laksanakan sesuai aturan. Sistem yang digunakan sift 50 persen kehadiran murid. Sehingga di sekolah kami menggunakan 3 kelompok pembelajaran, yang mana setiap kelompok waktu jam belajar selama 1 jam stengah. Jadi mulai belajar jam setengah 8 pagi selesai jam sembilan. Selanjutnya kelompok ke-2 mulai jam sembilan selesai setengah 11, kelompok ke-3 mulai stengah 11 selesai jam 12 siang,” ujar Kepala Sekolah Djenilen Mamoto SPd.

Lanjut dikatan Mamoto, hari pertama PTMT terlebih dahulu mengutamakan untuk melakukan protokol kesehatan. Tahap awal memang membiasakan siswa dan guru menerapkan Prokes. Jadi ada kebiasaan baru selama Pendemi. Kebiasaan-kebiasaan memakai masker, mencuci tanggan dan menjaga jarak dan lain sebagainya.

“Sejak tadi pagi ketika murid mulai masuk ke halaman sekolah harus diperiksa suhu badan, diwajibkan cuci tanggan serta mengunakan masker. Selain itu setiap murid diberi sanitizer, agar setiap saat setiap murid langsung memakai sanitezer baik di dalam kelas maupun di luar kelas,” dikatakan Mamoto.

Bukan hanya itu pihak sekolah juga sudah melakukan penyemprotan Disenfektan di setiap ruangan dan halaman sekolah.

SD Inpres Tumpaan Satu Jumlah murid sesuai Dapodik dari kelas 1 sampai kelas 6 berjumlah 220 murid. Sedangkan guru ASN berjumlah 3 orang termasuk Kepala Sekolah dan guru honor ada 5.(jim)