Barometer.co.id – Amurang. Kasus Covid-19 di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sudah cukup landai. Bahkan sejak awal bulan lalu tidak tercatat ada penambahan kasus baru. Melandainya kasus tidak lepas dari keberhasilan percepatan vaksinasi yang digalakkan Pemkab Minsel bersama seluruh stakeholder.

Sesuai data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Minsel, untuk capaian manual sudah 76, 97 persen dosis 1 atau 129.562 warga telah menerima vaksin. Sedangkan dosis 2 capaiannya 46, 46 persen atau 78.219 warga. Angka ini menjadi modal besar bagi Minsel menghadapi awal tahun depan yang diprediksi gelombang ketiga Pendemi Covid.

Capaian 76,97 persen ini sudah melewati target yang telah ditetapkan oleh Pemkab yakni 75 persen pada pertengahan Desember. Persentase tertinggi dicapai Kecamatan Kumelembuai dengan 82,13 persen. Sedangkan terendah ada di Kecamatan Amurang yang hanya 49,59 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Erwin Schouten menyebutkan capaian persentasi saat ini sudah lebih. “Data yang kami sampaikan, rekapitulasi 11 Desember. Sedangkan vaksinasi masih terus dilakukan di semua kecamatan kerjasama dengan pemerintah setempat dan tokoh-tokoh masyarakat dan agama,” tukasnya. 

Lanjut meski telah melewati target, pihaknya tetap melakukan percepatan vaksinasi. Selain untuk dosis I, percepatan juga ditujukan bagi dosis 2 guna mengejar terciptanya herd immunity. Ditegaskannya sesuai perintah Bupati, tidak pengendoran. 

“Kita akan tetap melakukan percepatan vaksinasi. Apalagi ketersediaan vaksin tidak ada masalah, sudah mencukupi. Diupayakan agar percepatan mulai dosis 1 dan 2. Terutama di kecamatan-kecamatan yang persentasenya masih rendah. Diupayakan pada akhir tahun paling dosis 1 dapat 90 persen bahkan lebih,” bebernya.

Schouten juga mengungkapkan untuk data ada perbedaan antara manual dan KCPPEN. Hal ini dikarenakan adanya persoalan data kependudukan. Sehingga tidak semua warga yang telah menerima vaksin datanya dapat dimasukkan pada KCPPEN.

“Memang ada perbedaan data, pada KCPPEN dosis 1 sampai 11 Desember 62,17 persen. Tapi Pemprov Sulut menerima data manual sebagai capaian. Karena memang secara real vaksinnya sudah disuntikkan ke warga. Hanya karena ada masalah pada basis data kependudukan sehingga tidak semua diterima pada KCPPEN,” pungkasnya.(jim)