Barometer.co.id – Amurang.

Sangat disayangkan sikap yang diambil oleh PT Sasa Inti. Perusahaan nasional ini bungkam atas tudingan abaikan pengusaha lokal. Bukan sampai disitu saja, perusahaan yang memproduksi produk kelapa ini juga diduga telah mengerjai kontraktor lokal.


Dani sebagai pimpinan di PT Sasa Inti yang coba dihubungi untuk dimintakan konfirmasi tidak memberi tanggapan. Bahkan Manajer Humas Linda Prang juga tidak bersedia memberikan keterangan. Padahal isu yang muncul cukup sensitif, karena menyangkut pemberdayaan daerah.
Dari informasi yang diperoleh, tudingan mengerjai pengusaha lokal bermula dari pihak PT Sasa tidak membayar pekerjaan proyek fisik di lingkungan pabrik. Padahal pekerjaan yang bernilai ratusan juta tersebut berdasarkan pesanan oleh pihak manajemen.


Pihak perusahaan juga disinyalir sedang berupaya menyingkirkan pengusaha atau kontraktor lokal. Pasalnya mereka lebih memilih bekerjasama dengan kontraktor nasional. Sedangkan pekerjaan yang diberikan mampu ditangani oleh kontraktor lokal. 


Tidak memberdayakan pengusaha lokal jelas melukai daerah. Pasalnya daerah menjadi minim mendapatkan keuntungan dari keberadaan perusahaan-perusahaan nasional yang beroperasi di daerah.


“Bila PT Sasa benar tidak memberdayakan pengusaha lokal, kehadiranya justru dapat memberatkan. Kecuali mungkin pengusaha daerah tidak mampu, baru kemudian dapat mengundang pengusaha nasional. Apalagi bila ada cara-cara mengerjai dengan tidak membayar tagihan dari pekerjaan proyek. Perlu ada peninjauan kembali keberadaannya. Apalagi ada info soal penanganan limbah,” papar pemerhati Minsel, Debby R.(jim)