Manado – Barometer.co.id
Sebanyak delapan kepala daerah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah menyatakan dukungannya terhadap Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan III tahun 2022.
Di mana, dukungan tersebut dinyatakan para bupati maupun pejabat di daerah yang mewakili setelah menandatangani nota kesepakatan yang berlangsung di Hotel Luwansa Manado, Sabtu (22/01) dalam kegiatan Sosialisasi Program Sekolah Penggerak Angkatan III tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristekdikti melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulut.
Adapun delapan daerah di Provinsi Sulut yang menjadi daerah sasaran penyelenggara Program Sekolah Penggerak Tahun 2022 adalah Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minsel, Kabupaten Mitra, Kabupaten Minut, Kabupaten Bolmong, Kabupaten Bolsel, Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Dalam sambutannya, Kepala LPMP Provinsi Sulut Febry HJ Dien ST MInf Tech (MAN) mengatakan Program Sekolah Penggerak akan memberi manfaat besar bagi kemajuan pendidikan di Provinsi Sulut dan daerah kabupaten/kota.
Kata Febry, Kemendikbudristekdikti membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kepsek di delapan daerah di Sulut untuk mengikuti seleksi pada angkatan III tahun 2022.
“Kami tentu sangat menyambut baik dukungan dan komitmen para kepala daerah bagi pelaksanaan program sekolah penggerak angkatan III tahun 2022,” ungkap Febry.
Di mana, ada beberapa manfaat yang akan diperoleh sekolah penggerak diantaranya tambahan BOS kinerja sekitar Rp100-150 juta, bantuan TIK, bantuan pelatihan-pelatihan bagi tenaga guru maupun siswa hingga bantuan buku-buku di sekolah.
“Untuk itu, kami mengajak dukungan para kepala daerah untuk mendorong kepsek-kepsek mengikuti seleksi program sekolah penggerak angkatan III tahun 2022,” ujar Febry.
Ditambahkannya lagi, sejak program sekolah penggerak angkatan I hingga angkatan II di Sulut berjalan, jumlah sekolah penggerak terus mengalami peningkatan.
“Kami berharap, pada seleksi program sekolah penggerak angkatan III tahun 2022 akan semakin banyak lagi sekolah penggerak di Sulut, mengingat tak ada batasan kuota di setiap daerah. Mudah-mudahan pada angkatan III ini bisa melampaui jumlah 100 sekolah pada jenjang TK/PAUD, SD, SMP dan SMA,” tandas Febry.
Pada kesempatan itu, Bupati Minsel Frangky Wongkar SH saat diwawancara mengaku siap mendukung pelaksanaan Program Sekolah Penggerak angkatan III tahun 2022 di Kabupaten Minsel.
“Program ini sangat bagus dan kami selaku kepala daerah di Kabupaten Minsel telah melakukan penandatanganan kesepakatan bersama Kemendikbudristek untuk mendukung program sekolah penggerak. Bahkan beberapa kebijakan akan diambil bagi keberhasilan penyelenggaraan di Kabupaten Minsel,” tukas Wongkar.
Dalam kesempatan terpisah, Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pendidikan Dra Anne Dondokambey DEA menyambut baik pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Sulut.
Di mana, terciptanya kolaborasi yang baik antara pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek tentu akan semakin mendorong sinergitas pembangunan dan kemajuan sektor pendidikan.
“Jadi, peran dan dukungan serta komitmen para bupati dan walikota tentu sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan program sekolah penggerak di Provinsi Sulut. Memajukan pendidikan di Sulut, kita tak bisa kerja sendiri-sendiri. Harus saling bersinergi untuk mempersiapkan generasi muda penerus bangsa,” tukas Dondokambey.(eau)