Barometer.co.id-Manado. Jumlah pengguna uang elektronik di Sulawesi Utara terus mengalami peningkatan. Pada Februari 2022, tercatat 1.156.811 orang di Sulawesi Utara telah menggunakan uang elektronik dan mengalami peningkatan 188 persen (yoy) dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulut, Arbonas Hutabarat pada Merchant Gathering, Selasa (22/03). Arbonas mengatakan, jumlah transaksi jumlah nominal transaksi uang elektronik baik berbasis chip maupun server di Sulawesi Utara pada bulan Februari 2022 tercatat sebesar Rp118,23 miliar.
Jumlah tersebut meningkat 35 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp87,41 miliar. “Peningkatan transaksi uang elektronik ini didorong oleh pengembangan penggunaan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran non tunai berbasis QR Code,” ujar Arbonas.
Berdasarkan data per 4 Maret 2022, di kota Manado sudah ada 58.345 merchant atau sebesar 42 persen dari total merchant QRIS di Sulut yang berjumlah 138.683 merchant. “Berdasarkan data tersebut, potensi untuk pengembangan QRIS di Sulut masih besar dan menjadi pasar yang menarik bagi Penyedia Jasa Pembayaran atau PJP, serta menjadi sumber potensi peningkatan transaksi digital di masyarakat,” kata Arbonas.
Bank Indonesia menurut Arbonas terus berusaha untuk meningkatkan transaksi digital di Sulawesi Utara. Salah satunya adalah dengan menggelar Merchant Gathering, untuk memberikan pemahaman kepada mereka terkait implementasi QRIS.
“Program merchant gathering Sulawesi Utara hari ini (kemarin, red) diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tekait dengan implementasi digitalisasi pembayaran khususnya pada merchant-merchant di Sulut sehingga terwujudnya penggunaan pembayaran nontunai QR Code Indonesia Standar (QRIS),” kata Arbonas seraya menambahkan, Bank Indonesia bekerjasama dengan Penyedia Jasa Pembayaran dan instansi terkait melaksanakan program peningkatan penggunaan pembayaran nontunai QRIS untuk mencapai 15 juta pengguna baru di tahun 2022 dibanding 11,58 juta di tahun 2021.(jm)