Barometer.co.id-Amurang. Pelepah kelapa yang banyak terdapat di Sulawesi Utara kini sedang diteliti oleh PLN UPDK Minahasa menjadi biomassa cofiring di PLTU Amurang. Dari hasil penelitian awal, pelepah kelapa ini berpotensi untuk menjadi biomassa cofiring batu bara karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi.

Andreas Arthur.

“Pada penelitian, kami mendapatkan nilai kalor biomassa pelepah kelapa yang masih dapat digunakan yakni sebesar 3.454 kcal/kg. Nilai kalor ini memang masih di bawah dari nilai kalor batubara rata-rata yakni sebesar 4.100 kcal/kg. Namun kondisi ini masih dapat ditanggulangi dengan proses pengeringan di site untuk meningkatkan kalor dari biomassa tersebut,” kata Manager PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur di Amurang, Selasa (26/04).

Saat ini PLN UPDK Minahasa telah melakukan cofiring dengan menggunakan biomassa sawdust atau serbuk gergaji di PLTU Amurang unit 2. Namun menurut Andreas, karena keterbatasan bahan baku, pihaknya baru bisa melakukan cofiring sebanyak 5 persen serbuk gergaji. Untuk itu, pihaknya mencari alternatif biomassa lain, dan pelepah kelapa ini menjadi salah satu yang berpotensi.

Faktor ketersediaan yang melimpah membuat pelepah kelapa ini menjadi salah satu alternatif dalam menjaga continuity dari pelaksanaan cofiring PLTU Amurang. Hal tersebut dapat dilihat dari ketersediaan bahan baku yang sangat melimpah di Sulawesi Utara, sehingga kondisi ini dapat menjawab permasalahan yang ada yaitu memenuhi sustainability dari biomassa yang dibutuhkan dalam operasional PLTU Amurang.

Pelepah Kelapa tersebut telah melewati proses ujicoba pada tanggal 23 Maret 2022 dan saat ini proses penelitian lebih lanjut oleh Tim PLN Puslitbang. Diharapkan hasil uji tersebut aman dan dapat dilangsungan operasi komersil di PLTU Amurang pada beberapa bulan ke depan.

“Kami berharap dengan dilaksanakannya operasi komersil cofiring biomassa PLTU Amurang dapat menunjukkan keseriusan kami, PT PLN (Persero) UIKL Sulawesi, UPDK Minahasa dalam mendukung program Pemerintah Republik Indonesia terkait strategi Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Selanjutnya kami berharap di masa yang akan datang PLTU Amurang dapat menambah unit yang dioperasikan menggunakan biomassa sehingga bauran energi green dapat terus ditingkatkan,” ujar Andreas.(ing)