Barometer.co.id-Manado. Kota Manado mengalami inflasi 0,85 persen pada bulan Juni 2022. Harga cabai rawit yang pada bulan Juni mulai merangkan naik pun langsung memberi dampak pada Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Manado. Komoditas yang menjadi bahan kebutuhan pokok masyarakat Manado ini pun menyumbang inflasi terbesar yakni 0,4257 persen.

Harga cabai rawit pada bulan Juni 2022 memang sempat melambung hingga di atas Rp100 ribu/kg. Padahal harga normal cabai rawit berkisar antara Rp20 ribu/kg hingga Rp30 ribu/kg.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra mengatakan, inflasi yang terjadi di Kota Manado pada bulan Juni akibat adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,17 di Mei 2022 menjadi 111,11 pada Juni 2022.

“Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks. kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi yang terbesar yakni 2,65 persen. Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,68 persen,” kata Asim saat menyampaikan rilis, Jumat (01/07).

Ia mengatakan, satu kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi sebesar 0,26 persen, sedangkan sisa dua kelompok lainnya, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan cenderung stagnan.

Kondisi bulan Juni 2022 Kota Manado mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 2,35 persen dan inflasi “year on year” sebesar 3,49 persen.

Asim mengatakan, setelah cabai rawit, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar berikutnya adalah bawang merah sebesar 0,2290 persen dan minuman ringan 0,0387 persen.

Sementara komoditas yang menjadi penyumbang deflasi terbesar menurut Asim adalah Angkutan Udara sebesar 0,0315 persen, Ikan Tude 0,0305 persen dan Ikan Kembung 0,0278 persen.

Inflasi juga terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 1,47 persen. Sama seperti Manado, Cabai rawit dan Bawang Merah juga menjadi penyumbang terbesar yakni 0,4337 persen dan 0,3838 persen. Sedangkan komoditas yang menjadi penyumbang terbesar di Kotamobagu adalah Ikan Cakalang sebesar 0,0964 persen dan Cakalang Diawetkan sebesar 0,0910 persen.(jm)