Barometer.co.id-Amurang
Walaupun Covid-19 saat ini belum berlalu, namun trend peningkatan tidak menunjukan adanya kenaikan yang signifikan. Hal ini tidak lepas dari buah keberhasilan masyarakat menjaga Protokol kesehatan. Hasilny tahun ini 2022 iniĀ Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menetapkan Pengucapan Syukur secara serentak di kabupaten/kota pada hari Minggu (25/09) saat ini.
Sebelumnya sudah dua tahun perayaan pengucapan sukur tidak dirayakan seperti kebiasaan tiap tahun yang telah menjadi budaya. Penyebabnya saat itu Pendemi Covid sedang kencang-kencangnya.
Seperti di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sebelum-sebelumnya dirayakan setiap tahun sekali pada bulan Juli di Minggu ke dua. Karena ditetapkan oleh Pemerintah Propinsi untuk dilaksanakan hari Minggu tanggal (25/09).Maka mau tidak mau dilaksanakan karena sudah aturan.
Pada intinya pengucapan ini sebagai adalah ungkapan syukur oleh Rahmat dan Cinta kasih Tuhan yang Maha Esa atas Tuntunan, Anugerah Keselamatan, Kesehatan dan rejeki terlebih atas hasil Panen perkebunan sawah dan ladang atau hasil bumi selang setahun yang di berkati oleh yang maha besar Tuhan bagi umat ciptaanNya.
Dengan menyatakan syukur tersebut olehnya bagi seluruh warga yang bersyukur pastinya merayakan dengan menyedikan berbagai jenis makananan, yakni untuk dinikmati bersama-sama dengan sanak saudara, keluarga, tetangga, handaitolan yang dekat maupun yang jauh.
Saat ini yang dilakukan oleh salah satu gereja yang ada di Minsel. GPdI Imanuel desa Kilometer tiga, Kecamatan Amurang. Merayakan pengucapan sukur dengan menggelar makan bersama dengan seluruh jemaat dan mengundang seluruh tamu dari jemaat setempat baik dari dalam maupun dari luar Minsel.
“Puji Tuhan atas berkat Tuhan Jesus kami Keluarga Gembala dan seluruh jemaat yang ada. Begitupula keluarga maupun tamu-tamu jemaat yang jauh atau yang dari luar boleh merasakan suka cita di perayaan kali ini untuk makan bersama-sama di halaman geraja. Ini semua semata-mata untuk Kepujian, Kesanjungan, Kemulian dan Kehormatan bagi Tuhan atas pernyataan, cinta kasih dan rahmat Nya bagi kami umat yang percaya kepada Tuhan,” ujar Bapak gembala Pdt Akwila T Suryono STh.
Menurut gembala sebelum perayaan dilaksanakan pada hari ini, memang sudah dibicarakan ditingkat sidang jemaat yang ada. Yaitu untuk membawa makan dan makan bersama serta turut mengundang keluarga maupun rekan-rekan jemaat yang ada juga mengundang jemaat lainnya dan pada umumnya.
“Karena ini dilaksanakan secara serentak, maka kami sebelum pelaksanaan sudah melakukan sidang jemaat dan menyepakati acara dilakukan makan bersama-sama di gereja seusai ibadah raya Minggu. Selain itu dengan adanya makan bersama ini untuk lebih menjalin cinta kasih didalam Tuhan dan meminimalisir jemaat agar tidak keluar jauh-jauh untuk perayaan ini karena dirayakan secara serentak. Mengingat untuk menghindari kejadian-kejadian yang kita tidak ingini, kan bisa Video Call (VC) kalau ada yang jauh dari kita,”ungkap Ketua Wilayah Amurang Satu GPdI di Minsel ini, dalam Keluarga Suryono-Hengkenusa.
Sementara itu salah satu jemaat yang ditemui menyampaikan, bahwa bersyukur walapun ada keterbatasan untuk melakukan PS kali ini artinya dirayakan bersama-sama, tidak seperti biasanya sebelum Covid-19.
“Puji Tuhan kali ini boleh bersyukur melaksanakan PS serentak, dari pada sudah dua tahun atau adanya Covid-19 kami tidak bisa merayakan PS, memang sebelumnya kalau namanya PS di Minsel notabene Amurang pasti macet dan pada umumnya mereka tau yang diluar Minsel kalau pengucapan syukur tidak berkunjung ke Amurang bukan pengucapan katanya, ibarat makanan tanpa garam pasti tawar,” Juliana Lumintang Selaku hamba Tuhan sekaligus Pesus Pembina/Penatua PELPRAP (Pelayanan Pemuda dan Remaja Pantekosta) setempat.(jim)