Barometer.co.id-Manado. Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada bulan September 2022 mengalami kenaikan 5,51 persen dibanding bulan sebelumnya (mtm), dan tumbuh 10,79 persen dibanding September 2021 (yoy). Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati masih mendominasi ekspor Sulut yakni mencapai 53,96 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra mengatakan, nilai ekspor ini masih merupakan angka sementara. “Nilai ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati masih yang terbesar, yakni mencapai USD49,36 juta. Kemudian Logam mulia dan perhiasan USD8,70 juta atau 9,35 persen dan Ampas dan sisa industri makanan sebesar USD7,48 juta atau 8,05 persen,” kata Asim.
Negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada September 2022 menurut Asim adalah Belanda sebesar USD21,38 juta atau 22,99 persen dari total ekspor. Kemudian Amerika Serikat sebesar USD18,31 juta (19,68 persen) dan Tiongkok sebesar USD12,68 juta (13,63 persen).
Sementara impor Sulut pada bulan September 2022 tercatat sebesar USD15,17 juta. Impor terbesar Sulut berupa Bahan Bakar Mineral sebesar USD12,08 juta dan mencapai 79,58 persen dari total impor. Singapura menjadi negara asal impor terbesar pada bulan September 2022 yang mencapai US$ 10,06 juta atau sebesar 66,29 persen dari total impor.(jm)