Barometer.co.id-Manado. Ekspor Luar Negeri mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi pada Triwulan I Tahun 2025, yakni mencapai 32,31% (yoy). Ekspor Luar Negeri pun menjadi sumber pertumbuhan tertinggi Ekonomi Sulut menurut Pengeluaran yakni sebesar 3,90%. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara pada Triwulan I Tahun 2025 sebesar 5,62%.
Pada triwulan I Tahun 2024, total nilai ekspor Sulut sebesar 172,050 juta dolar AS, sedangkan di triwulan I tahun 2025 mencapai 280,966 juta dolar AS.
“Ekspor luar negeri tumbuh signifikan karena peningkatan volume dan nilai ekspor yang didominasi oleh ekspor pada komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha, Senin (05/05/25).
Ekspor komoditas Lemak dan minyak hewani/nabati pada triwulan I tahun 2025 ini memang sangat tinggi dibanding periode yang sama tahun 2024.
Pada Januari 2024, nilainya sebesar 35,004 juta dolar AS, sedangkan pada Januari 2025 mencapai 65,972% atau mengalami peningkatan 88,47% (yoy). Kemudian pada Februari 2024, nilai ekspor komoditas tersebut 45,847 juta dolar AS, sedangkan pada Februari 2025 mencapai 70,566 juta dolar AS atau meningkat 53,91% (yoy). Selanjutnya pada Maret 2024, nilai ekspor lemak dan minyak hewani/nabati hanya 14,403 juta dolar AS, sementara pada Maret 2025 mencapai 65,489 juta dolar AS atau mengalami kenaikan yang sangat tinggi, yakni sebesar 354,68%.

Sehingga total nilai ekspor komoditas Lemak dan minyak hewani/nabati pada tiga bulan pertama tahun 2024, sebesar 95,255 juta dolar AS. Sedangkan pada triwulan I tahun 2025 ini, nilai ekspor mencapai 202,027 juta dolar AS atau mencapai 112%.
Peningkatan tersebut membuat Ekspor Luar Negeri menjadi sumber pertumbuhan terbesar ekonomi Sulut menurut Pengeluaran yakni 3,90%, walaupun share terhadap PDRB hanya 16,63%, di bawah Konsumsi Rumah Tangga (44,75%) dan PMTB (27,99%).
Sumber pertumbuhan selanjutnya adalah Konsumsi rumah tangga sebesar 2,73%, Konsumsi pemerintah 0,43% dan PMTB 0,29%. Pada Triwulan I Tahun 2025, Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,81%, PMTB 0,96%, Konsumsi pemerintah 3,12% sementara Konsumsi LNPRT -2,90%. Impor Luar Negeri pun mengalami kontraksi yang mencapai 28,68%.(jou)
