Barometer.co.id – Amurang Jemaat gereja GMIM Kanaan Pinaling, wilayah Amurang 3 (tiga) Kabupaten Minahasa Selatan kali pertama merayakan ibadah syukur di Hari Ulang Tahun ke 131.

Perayaan ini dirayakan bersama-sama seluruh Pelayanan khusus (Pelsus) dan seluruh jemaat dari kolom 1 hingga kolom 15 dan para undangan yang digelar hari  Rabu, tanggal 19 Oktober 2022 di lokasi gereja.

Karena baru pertama kali dirayakan selama berdirinya gereja ke 131 tahun hari ini maka ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat, Pelsus dan seluruh jemaat GMIM Kanaan Pinaling turut mengundang Pimpinan Sinode GMIM, pejabat teras Pemprov Sulut, Pejabat Pemkab Minsel dan Forkopimda Minsel.

Pelaksanaan acara diawali dengan Ibadah yang dipimpin langsung oleh Pendeta, Djefri Erel Saisab Mth, selaku wakil sekretaris koordinator pembina program komisi pelayanan kategorial dan lansia Sinode GMIM.

“Raja salomo adalah anak dari Daud, dalam firman Tuhan di kitab Pengkhotba pasal 1 ayat 1. Mengutip didalamnya bahwa hidup ini adalah kesia-siaan jikalau kita tidak takut akan Tuhan, tetapi jika kita takut akan Tuhan maka hidup kita akan diberkati dan menjadi berkat. Oleh sebab itu di momentum ini mari kita jaga bersama-sama ini jemaat GMIM Kanaan agar menjadi berkat bagi banyak orang,” ujar Pdt Djefry dalam kotbahnya.

Pdt Djefry mengajak seluruh jemaat yang hadir terlebih khusus jemaat GMIM Kanaan Pinaling agar mempunyai Iman yang bertumbuh didalam pendengaran kata rasul paulus.

“Ketika kita rajin mendengar firman Tuhan maka Iman kita akan bertumbuh, olehnya jemaat rajin-rajinlah untuk datang ke gereja dan mendengar firman dan melakukannya, maka jemaat akan termotivasi memberi yang terbaik kepada Tuhan. Setelah itu baiknya kita menjaga setiap perkataan yang baik dan kudus serta pengendalian diri agar hati terjaga. Usia 131 tahun ini tidak gampang justru ini merupakan perjalanan kedewasaan Iman kita bertumbuh,”tutup Pdt Djefry.

Sementara itu sambutan Gubernur yang dibawakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulut Bapak Izak Rey menyampaikan permohonan maaf bapak Gubernur Olly Dondokambey tidak bisa hadir, karena beliau ke Jakarta menerima salah satu penghargaan dari Presiden Joko Widodo, yaitu Provinsi Sulut adalah salah satu dari dua Provinsi di Indonesia yang mendukung Ekspor keluar negeri dan berhasil.

“Pada hakekatnya gereja merupakan sekumpulan orang percaya yang bersekutu kepada Tuhan, bagi gereja persekutuan yang terbuka ini harus siap dan mampu untuk membangun kerja sama yang terbuka, gereja harus berpartisipasi secara aktif dan bergandengan tanggan dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai dan sejahtera,”ucap gubernur Sulut yang dikalimatkan Izak Rey mantan Kadis perhubungan Kabupaten Minsel.

Akhirnya gubernur dan wakil gubernur Sulut mengucapkan selamat HUT kepada segenap komponen jemaat GMIM kanaan pinaling dengan adanya ketambahan usia genap ke-131 akan disertai juga buah-buah Berkat dengan kasih sukacita dan damai sejahtera dalam kehidupan berjemaat.

Diakhir ibadah Ketua BPMJ jemaat Kanaan pinaling wilayah Amurang 3 Pendeta Reina Olga Eva Pangkey MTh. Mengucapkan terima kasih atas kehadiran dalam ibadah syukur hari jadi jemaat GMIM Pinaling.

Kesempatan yang sama Ketua panitia Hari-hari raya gereja Stivandhi Salimin menyebutkan syukur atas  ibadah HUT ke-131 Jemaat GMIM Kanaan Pinaling boleh berjalan dengan baik.  “Karena ini merupakan momen bersejarah bagi jemaat GMIM Kanaan Pinaling dimana perayaan HUT ke-131 ini baru pertama di laksanakan,” ucapnya.
Sedangkan Sekretaris Panitia Evangline Aruperes, SAP menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah turut mensukseskan. “Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. Kami bersukur atas kerjasama dan topangan serta bantuan semua pihak yang turut membantu. Terutama Khadim, Gubernur Sulawesi Utara, Bupati Minahasa Selatan, unsur Forkopimda, camat, hukum tua, Pimpinan Denominasi Gereja, Pdt, GA dan Pelsus, BIPRA, Lansia, para pendeta, GA dan Vikaris yang pernah melayani di GMIM Kanaan Pinaling, seluruh jemaat Kanaan Pinaling serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,” bebernya.

Sementara itu Steven Tuwondila SE merupakan satu dari 7 orang atau tergabung di Tim 7 yang mencatat atau menulis sejarah berdirinya gereja GMIM Pinaling ini membenarkan bahwa perayaan HUT baru pertama kali dirayakan semenjak berdirinya gereja dari tanggal 19 Oktober 1891, sehingga saat ini GMIM Kanaan Pinaling berusia 131 tahun.

“Kami tim 7 di bentuk sejak tanggal 16 Agustus 2019 dan disahkan oleh majelis sidang dan ketua BPMJ. kerja kami mencari fakta kapan berdirinya gereja ini. Sumber-sumber fakta yang kami rangkum berasal dari data sejarah diantarnya data dari desa pinaling, sejarah masuk injil di Minahasa, Waruga batu nisan, tua-tua kampung yang ada di desa pinaling,  gereja GMIM sentrum Kumelembuay, GMIM sentrum Amurang, GMIM setia kudus pondang, dan gereja-gereja lainnya di Amurang Timur dari data-data yang dirangkum tersebut sehingga tim 7 menyimpulkan bahwa hut GMIM pinaling ada semenjak 19 Oktober 1891 dan akhirnya di terima oleh BPMJ dan seluruh warga GMIM dan disahkan bahwa gereja GMIM saat ini memasuki usia 131 tahun,” ujar Tuwondila yang juga menjabat Ketua komisi pembangunan gereja.

Tuwondila menambahkan, bahwa sejarah diawali dari guru jemaat yang pertama yang ditunjuk oleh pendeta vandelik yang dahulunya disebut penlok atau penolong adalah guru kornelius moses Egeten, selanjutnya diikuti oleh guru piter Lintjewas dan seterusnya dan seterusnya sampailah hari ini oleh Pendeta Reina Olga Eva Pangkey MTh. 

“Sampai saat ini kami jemaat GMIM Kanaan Pinaling hidup rukun dan damai bersekutu didalam Tuhan, saling bahu membahu, tolong menolong, sehingga kami saat ini sudah ada 15 kolom, 2 pendeta dan 1 guru agama. Bisa kita lihat kebersamaan kami saat ini seluruh jemaat dari kolom 1 dan 15, dari anak, remaja, pemuda/i, bapak-bapak dan ibu-ibu, kakek dan nenek membaur dan membawah makan bersama dihajatan HUT yang pertama kali dirayakan ini dan terima kasih Pemerintah Provinsi, Pemkab Minsel yang diwakili oleh Kadis Kominfo dan seluruh Forkopimda Minsel yang hadir dan merayakan berasama,” tutup Tuwondila yang masih aktif sebagai  sosok Jurnalis ini.(jim)