Barometer.co.id-Manado. Nilai Ekspor Sulawesi Utara pada bulan Oktober 2022 sebesar USD82,06 juta, turun 11,79 persen dibanding September yang sebesar USD93,03 juta. Komoditas Lemak dan Minyak Hewani/nabati masih menjadi penyumbang terbesar yakni mencapai USD 41,81 juta atau mencapai 50,95 persen dari total ekspor.

“Nilai ekspor ini masih merupakan angka sementara,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra saat menyampaikan rilis, Selasa (15/11).

Ia mengatakan, komoditas utama ekspor Sulut lainnya adalah Ikan, Krustea dan Moluska dengan nilai ekspor USD8,53 juta (10,39 persen) dan Komoditas Logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USD8,51 juta (10,37 persen).

Negara tujuan ekspor terbesar Sulut menurut Asim adalah Tiongkok dengan nilai USD26,39 juta (31,26 persen), kemudian Malaysia USD13,42 juta (16,36 persen)  Belanda USD8,72 juta (10,62 persen) dan Singapura USD8,61 juta (10,50 persen).

“Jika dilihat berdasarkan benua, sebagian besar ekspor Sulut ke Asia sebesar 60,17 juta dolar atau mencapai 73,32 persen. Sementara ekspor ke Benua Amerika berada di posisi berikutnya sebesar 10,78 juta dolar atau 13,13 persen,” kata Asim.

Sementara untuk impor pada bulan Oktober sebesar USD12,32 juta, juga mengalami penurunan, yakni sebesar 18,83 persen dibanding bulan September. Komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar USD10,77 juta, atau mencapai 87,45 persen dari total impor. “Negara asal impor terbesar adalah Malaysia yang mencapai 11,23 juta dolar, atau mencapai 91,19 persen dari total impor. Selanjutnya adalah Tiongkok senilai 0,97 juta dolar atau 7,89 persen,” jelas Asim.(jm)