Barometer.co.id – Amurang 
Ibadah Kebangkitan Kebangunan Rohani (KKR) Malam Natal Tuhan Jesus Kristus dengan tema “Praise and Worship Blessing For Minsel” disponsori komisariat Pelayanan Pemuda Pantekosta (PelPap) Rayon Minsel, berlangsug di Ruang Terbuka Publik (RTP) Amurang.

Ibadah ini dihadiri ribuan jemaat GPdI Se-Minsel dan jemaat lainya hingga membanjiri ibadah Agung ini, tak pelaknya para pengunjung memadati RTP hingga meluber berdiri disekitaran pertokoan maupun kios-kios yang ada, Jumat (11/11).

Ibadah yang di pimpin Pendeta Gembala Harly Wuisan ini mengambil salah satu bagian didalam Firman Tuhan di Yesaya 9 ayat 1 hingga ayat ke 6.

Yang mana bangsa yang berjalan di kegelapan telah melihat terang yang besar, artinya Yesaya bernubuat sebelum Tuhan Jesus  lahir sebagai terang yang besar maka bangsa-bangsa berjalan dalam kegelapan artinya jalan diatas dosa berarti disitu ada kejahatan dan ketika Jesus Lahir datang membawah terang yang besar. Natal mengubah hidup kita menjadi sempurna didalam Tuhan.

“Sejarah mencatat kitab Maleakhi sampai Matius disitu ada 400 tahun Tuhan tidak bicara, karena Tuhan mengirim Nabi-nabinya, hamba-hambanya untuk mengabarkan keselamatan tetapi dibunuh, sehingga hati Tuhan Kecewa dan akhirnya Tuhan diam seribu bahasa dan tidak berfirman selama 400 tahun lamanya, artinya sekarang Natal datang Tuhan Jesus Lahir untuk mengubah gelap menjadi terang. Maka disinilah kita Umatnya diselamatkan, dimenangkan juga untuk Minsel diberkati, ketika kita membuka hati kita untuk Jesus Haleluya,” ujar Gembala Harly Wuisan selaku Komisi Daerah (KD) Pemuda GPdI.

Bupati Frangky Donny Wongkar  menyampaikan bahwa ibadah KKR  ini juga untuk mendoakan tanah, masyarakat dan pemerintah di atas tanah ini. Dengan doa dari para hamba Tuhan kita harapkan tanah ini selalu damai dan diberkati Tuhan.

Dikesempatan yang sama disela-sela usai ibadah, bendahara Pelpap Minsel Jacklin Koloay (Jacko) menyampaikan, Terima kasih kepada Tuhan Jesus yang memberkati dan memimpin acara  dari awal dan akhir bole berjalan dengan baik, tertib dan sukacita.

“Bukti nyata tuntunan Tuhan, acara ini bole berakhir dengan baik dan puji Tuhan saya yakini melalui lawatan firman pada malam ini oleh hambanya, banyak jiwa-jiwa yang datang dimenangkan dan hidupnya diubahkan untuk lebih mau membuka pintu hati kepada Tuhan Jesus, yang sakit disembuhkan, yang susah dihiburkan, yang hidup dalam kegelapan hidupnya dibaharu oleh Roh Kudus,”ujar Jacko selaku bendahara Pelpap Minsel, juga sebagai anggota DPR Minsel yang masih aktif ini.

Lebih dalam lagi Jacko Juga menyebut terjadi lawatan Allah yang besar untuk memberkati bangsa yang ada terlebih khusus bagi Kabupaten Minsel yang kita cintai ini.

“Marilah kita lebih lagi membangun hubungan dengan Tuhan, agar kita terjaga dan terluput dari setiap  malapetaka. Apalagi di tahun 2023 disebut-sebut akan terjadi tahun perekonomian yang gelap, olehnya berharap kepada seluruh masyarakat dan Pemerintah Minsel terlebih pemuda remaja Pelprap agar lebih lagi mencintai Tuhan, setia kepada Tuhan dan takut akan Tuhan,” pungkasnya.

Jacko mewakili seluruh panitia dan hamba-hamba Tuhan yang terlibat dalam penyelengaraan ibadah menyambut Natal ini mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan wakil Bupati yang sudah hadir, Pendeta Gembala Harly wuisan yang membawahkan kebenaran Firman Tuhan dan para Gembala GPdI Se-Minsel dan yang dari luar Minsel serta Ketua komisi Pelpap Sulut Steven sumolang turut hadir serta seluruh instansi pemda yang turut menyukseskan Ibadah KKR Natal, dan seluruh jemaat dari denominasi geraja lainnya yang hadir.

“Program Pelpap Minsel kedepan akan selalu ada ivent-ivent buat pemuda-pemudi pantekosta, dan ivent seperti ini baru diselengarakan karena dua tahun lebih kemarin terdampak Covid-19, sehingga kegiatan belum ada,” tutup istri tercinta Meyvo Rumengan selaku direktur operasional CWE Minsel.

Salah satu Penatu Pelprap GPdI Imanuel Kilometertiga wilayah Amurang satu, merasa bersyukur anak didiknya didalam Tuhan boleh mengambil bagian atau utusan melayani pekerjaan Tuhan yaitu tarian Rebana dan Banners.

“Kurang lebih dua minggu persiapan yang kami lakukan sebelum anak-anak Pelayanan Pemuda Remaja Pantekosta (Pelprap) kami tampil dalam ibadah Natal tersebut,  ada 3 orang tarian Rebana dan 3 orang Baners, selain berlatih kami selalu mengambil bagian doa berpuasa, karena tidak gampang untuk melayani Tuhan, karena itu sasaran empuk iblis ketika kita akan bekerja buat Tuhan, tetapi ketika kita menghandalkan Tuhan serta memperisai diri dengan berdoa dan berpuasa maka hasilnya seperti malam ini tidak dipermalukan dan berjalan dengan sukacita,” ujar Ibu L. Juliana Agustinus Lumintang.(jim)