Barometer.co.id – Amurang
Sudah seminggu perairan sekitar Kabupaten Minahasa Selatan diterangkan angin kencang dan hujan. Tak pelak, mayoritas nelayan memilih untuk tidak melaut karena sangat beresiko.

Dampak nelayan enggan melaut terasa sampai di pasar-pasar. Seperti diakui oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional 54 Amurang. Mereka mengakui ada kenaikan harga ikan yang diperdagangkan.

Alasan mereka menaikan harga ikan salah satunya dampak dari cuaca ekstrim dan ikan yang dijual para pedagang dipasar 54 Amurang disuplai dari luar.

“Ikan yang kami jual rata-rata dipasok dari luar. Kebanyakan dari orang-orang pantai sebelah (pantai selatan -red) menjual ikannya kepada kami, ada dari Belang, Bolmong dan daerah Bitung kemah disana,” ucap Katrin Lintjewas.

Karena ikan didrop dari luar, pastinya mereka susun harga ikan yang akan dijual di Amurang.

“Mau tidak mau mereka pemasok menaikan harga ikannya, bukan karena disini kurang ikan, ya mungkin itu salah satunya tetapi mereka juga memperhitungkan BBM yang dipakai serta transportasinya juga. Sehingga naiklah harga ikan dipasar 54 Amurang,” urai Fera Johanis sebagai pedagang ikan juga.

Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (DKP) Minsel, saat dihubungi media ini membenarkan terjadinya suasana saat ini yang terjadi diperairan laut Teluk Amurang dampak dari cuaca ekstrim saat ini.

“Memang di Minsel sangat terdampak sekali, karena posisi Teluk Amurang berada di bagian Barat, sedangkan saat ini angin Barat yang sangat kencang, makanya berdampak sekali dibagin Minsel ini,” ucap Alexander Sonambela Kadis DKP Minsel.

Lanjut disampaikan Kadis DKP Minsel, sehingga pihaknya sudah menyampaikan dan menghimbau kepada seluruh nelayan yang ada di Minsel agar aktivitas melaut dihentikan untuk sementara waktu.

“Melihat cuaca seperti ini dan dari informasi prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisiki (BMKG) bahwa sampai tiga hari kedepan cuaca seperti ini akan berkelanjutan. Olehnya kami sudah menghimbau kepada seluruh nelayan untuk menahan diri jangan melaut untuk sementara waktu hingga melewati cuaca ekstrim saat ini,” imbau Sonambela.

Sonambela menegaskan lagi untuk kapal-kapal nelayan terlebih kapal besar jangan melaut hingga keluar dari Teluk Amurang saat ini.

“Tidak dianjurkan bagi kapal-kapal besar melaut atauĀ  belum dapat izin dari Syabandar untuk melaut diluar Teluk, boleh melaut asal didalam Teluk, tetapi alangkah baiknya tahan dulu, karena info dari BMKG cuaca seperti ini sampai 3 (tiga) hari kedepan,” tegas Sonambela.(jim)