Barometer.co.id-Manado. Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,36 persen pada bulan Januari 2023. Sementara inflasi secara year on year 4,20 persen. Sementara di Kota Kotamobagu terjadi inflasi 0,65 persen.
“Komoditas yang menjadi pendorong inflasi terbesar adalah beras sebesar 0,1594 persen. Sebaliknya komoditas yang menjadi penahan inflasi adalah cabai rawit sebesar 0,1028 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra, Rabu (01/02/23).
Komoditas lainnya yang menjadi pendorong inflasi menurut Asim adalah Biskuit 0,0389 persen dan lemon 0,0335 persen. Sedangkan komoditas yang juga menjadi penahan inflasi adalah bawang merah 0,0622 persen dan angkutan udara 0,0436 persen.
Sementara secara year on year, komoditas penyumbang inflasi terbesar pada bulan Januari yaitu angkutan udara sebesar 0,9968 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu kangkung sebesar 0,1681 persen.
Asim mengatakan, dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 23,43 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,17 persen.
Selanjutnya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,06 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,61 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,91 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,67 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,58 persen.
Kemudian dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan.(jm)