Barometer.co.id-Manado. Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulawesi Utara pada posisi April 2023 secara umum mengalami pertumbuhan positif. Pada sektor Perusahaan Pembiayaan, jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp6,91 triliun, tumbuh 9,16 persen.
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mencatat, dari enam sektor IKNB, empat di antaranya mengalami pertumbuhan positif, hanya Asuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi umum yang mengalami penurunan atau terjadi kontraksi.
Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun mengatakan, Perusahaan Pembiayaan mengalami pertumbuhan positif, tercermin dari peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan pada posisi April 2023 mencapai 9,16 persen (yoy) menjadi Rp6,91 triliun dibandingkan posisi April 2022 sebesar Rp6,33 triliun.
“Dilihat dari jumlah kontrak (unit), Perusahaan Pembiayaan juga tumbuh sebesar 16,46 persen (yoy) atau menjadi 670 ribu unit. Dari sisi kualitas pembiayaan, terdapat perbaikan yang tercermin dari turunnya NPF dalam tiga tahun terakhir yaitu 4,34 persen pada April 2021, 3,05 persen pada April 2022 dan 3,00 persen pada April 2023,” kata Winter.
Sementara pada sektor Modal Ventura, juga mengalami pertumbuhan yang tercermin dari meningkatnya jumlah pembiayaan yang disalurkan pada posisi April 2023 sebesar 47,01 persen (yoy) menjadi Rp104,92 miliar dari sebelumnya sebesar Rp71,37 miliar. Meskipun jumlah kontrak mengalami penurunan 1,28 persen (yoy) menjadi 15.043 dari sebesar 15.238.
“NPF pada posisi April 2023 mengalami perbaikan menjadi 10,41 persen dari sebelumnya 18,98 persen,” katanya.
Dana Pensiun pada bulan Maret 2023 menurut Winter mengalami pertumbuhan secara yoy. Hal ini tercermin dari peningkatan Investasi Dana Pensiun sebesar 4,90 persen (yoy) menjadi Rp295,26 miliar dari sebelumnya sebesar Rp281,46 miliar. Dari sisi aset, juga terdapat peningkatan sebesar 4,11 persen menjadi Rp302,36 miliar dari sebelumnya sebesar Rp287,65 miliar.
Untuk Asuransi, baik Asuransi Jiwa maupun Asuransi Umum mengalami kontraksi. Winter mengatakan, Premi Asuransi Jiwa pada Triwulan I tahun 2023 mengalami kontraksi sebesar 19,08 persen menjadi Rp135,97 miliar dari sebelumnya sebesar Rp168,03 miliar (yoy).
“Jumlah klaim pada periode yang sama juga mengalami penurunan sebesar 3,83 persen menjadi Rp155,43 miliar dari sebelumnya tercatat Rp161,63 miliar,” ujarnya.
Begitu juga dengan Premi Asuransi Umum pada Triwulan I tahun 2023 juga mengalami penurunan sebesar 9,20 persen menjadi Rp105,55 miliar dari sebelumnya sebesar Rp116,25 miliar (yoy).
“Sedangkan jumlah klaim pada periode yang sama mengalami peningkatan signifikan yaitu sebesar 521,98 persen menjadi Rp215,64 miliar dari sebelumnya tercatat sebesar Rp34,67 miliar,” jelas Winter.
Terakhir, dikatakan Winter, Kinerja Perusahaan Financial Technology Lending di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif. Hal ini tercermin dari peningkatan outstanding Pinjaman pada April 2023 sebesar 63 persen (yoy) menjadi Rp419,11 miliar dari sebelumnya sebesar Rp257,36 miliar.
“Berdasarkan jumlah rekening Penerima Pinjaman aktif (entitas) pada periode yang sama tumbuh sebesar 70 persen (yoy) menjadi 179.017 entitas dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 105.579 entitas,” kata Winter.(jm)