Barometer.co.id-Denpasar. Telkomsel Area Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan) memiliki 32 juta pelanggan dengan penguasaan 64 persen market share. Selain melayani pelanggan setianya, Telkomsel Area Pamasuka juga ikut mempercepat kemajuan masyarakat digital di Indonesia, termasuk di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal).

Daerah 3T di Area Pamasuka terbanyak terdapat di Maluku dan Papua. Berbagai usaha pun telah dilakukan Telkomsel agar daerah 3T di Pamasuka dapat menikmati internet seperti masyarakat di perkotaan. Sebab internet akan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di daerah tersebut.

Setidaknya ada dua kegiatan yang dilakukan Telkomsel area Pamasuka untuk mempercepat masyarakat digital di daerah 3T, yaitu Digitalisasi Desa 3T dan Desa Digital Indihome.

“Telkomsel mempercepat Digitalisasi Desa tertinggal dengan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap internet di lebih dari 20 desa di Pamasuka. Dan pada kegiatan Desa Digital Indihome, Telkomsel mendorong pemerataan informasi dan teknologi di desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar dengan menyediakan titik wifi,” kata Mirza Budiwan, Vice President Consumer Sales Telkomsel Area Pamasuka pada Media Gathering Telkomsel Pamasuka di Bali, 24 Agustus 2023.

Mirza hadir bersama Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, Vice President Area Network Operations Telkomsel Pamasuka Andrias Indra dan Rina Dwi Noviani, Manager Corporate Communications Telkomsel Area Pamasuka yang memberikan update terkait kegiatan Telkomsel Pamasuka saat ini. Media Gathering Telkomsel Pamasuka digelar di Bali pada 23-25 Agustus 2023.

Digitalisasi masyarakat hingga ke pelosok merupakan satu dari empat fokus utama Telkomsel Area Pamasuka. Tiga fokus lainnya yaitu ekonomi, pendidikan dan sosial. Mirza mengatakan, di bidang ekonomi, Telkomsel melakukannya di Kampung Engros yaitu mendorong perkembangan ekonomi di Kampung Engros dengan menambah kesempatan usaha dengan program One Village One Outlet (OVOO).

Telkomsel juga membantu Maryam, seorang pedagang di Kampung Yoboi, Papua yang memiliki satu warung kelontong. Telkomsel memfasilitasi permodalan kepadanya sehingga bisa meningkat menjadi reseller. “Telkomsel juga bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk mengembangkan UMKM di desa,” tambah Mirza.

Di bidang pendidikan, Telkomsel Area Pamasuka juga melakukan serangkaian kegiatan, yaitu Papua Digital Bootcamp, Kampus Merdeka dan Internet Baik. Papua Digital Bootcamp dilakukan untuk meningkatkan kompetensi, skill dan kapabilitas digital mahasiswa Papua dan Maluku di delapan kampus yang tersebar di lima provinsi.

Sementara untuk Kampus Merdeka, Telkomsel bekerjasama dengan kampus dengan memberikan kesempatan magang kepada mahasiswa sebagai bekal sebelum terjun ke masyarakat. “Lebih dari 40 mahasiswa dari Kalimantan, Sulawesi hingga Papua telah bergabung,” kata Mirza.

Telkomsel juga melakukan edukasi akses internet untuk penggunaan internet baik. Mirza mengatakan, Telkomsel memberikan edukasi internet secara bertanggung jawab, aman, inspiratif dan kreatif yang sepanjang 2023 telah merambah 115 sekolah dengan 4.878 siswa.

Di bidang sosial, kegiatan yang dilakukan Telkomsel Pamasuka yaitu, dukungan pascabencana alam. Telkomsel memberikan bantuan kepada masyarakat terdampat bencana di Pare-Pare dan Banjarmasin.

Pada musim haji yang baru lalu, Telkomsel juga hadir dengan menyiagakan tiga posko haji embarkasi dan 12 posko asrama haji, melayani 23 ribu jemaah haji atau 80 persen dari total 90 ribu jemaah haji di Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

Begitu juga saat musim mudik Lebaran lalu, Telkomsel menggelar mudik gratis kepada 600 pelanggan menuju beberapa kota tujuan seperti Makassar, Surbaya dan Makassar.(jm)