Barometer.co.id-Manado. Jumlah pengguna QRIS di Sulawesi Utara terus mengalami peningkatan. Dari data yang dirilis Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara,  jumlah transaksi QRIS pada triwulan IV tahun 2024 sebanyak 6.479.582 kali, tumbuh 207,93 persen (yoy) atau dibanding triwulan IV tahun 2023. Sementara pengguna 486.538 orang dan nilai transaksi tercatat sebesar Rp9,22 miliar, meningkat 180,51 persen (yoy).

Dalam Buku Laporan Perekonomian Sulawesi Utara yang dirilis BI Sulut Maret 2025 disebutkan, pengguna QRIS di Sulut sampai dengan triwulan IV 2024 mencapai 486.538 orang, bertambah 23.869 orang. “Peningkatan pengguna baru QRIS di Sulawesi Utara ini didukung oleh kegiatan Sosialisasi dan Edukasi QRIS yang dilaksanakan sepanjang triwulan IV 2024. Pada periode tersebut Bank Indonesia Sulut telah melakukan Sosialisasi dan Edukasi QRIS sebanyak dua puluh kali di Kab/Kota di Sulawesi Utara dengan total peserta sebanyak 13.473 orang,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulut, Andry Prasmuko.

Ia mengatakan, pencapaian jumlah peserta tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2024 sebanyak 12.603 orang. Kegiatan tersebut menyasar para tenaga pendidik, pelajar dan mahasiswa, pemerintah daerah, komunitas rohani, peserta pemilihan putra dan putri daerah, pekerja buruh hingga masyarakat luas.

Sementara jumlah merchant di Sulut yang sudah terdaftar di Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) dan tercatat di National Merchant Repository (NMR) di triwulan IV 2024 tercatat sebanyak 303.190 merchant.

“Pada triwulan IV 2024, penambahan merchant pengguna QRIS di Sulut tumbuh sebesar 14,11 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 13,57 persen (yoy),” ujar Prasmuko.

Merchant dengan jumlah terbanyak masih berasal dari Kota Manado, yaitu sebanyak 129.496 merchant (42,7 persen), diikuti Kabupaten Minahasa sebanyak 28.545 merchant (9,4 persen) dan dari Kota Bitung sebesar 27.208 merchant (9,0 persen).

Prasmuko mengatakan, berdasarkan klasifikasi skala usaha, merchant pengguna QRIS pada triwulan IV 2024, secara nilai didominasi oleh merchant kategori Usaha Besar (UBE) sebesar 37,7 persen, diikuti oleh merchant kategori Usaha Mikro (UMI) 22,7 persen, kategori Usaha Menengah (UME) 19,4 persen, kategori Usaha Kecil (UKE) sebesar 19,2 persen, kategori Lainnya sebesar 0,8 persen, dan kategori Badan Layanan Umum atau Public Service Obligation (BLU/PSO) sebesar 0,2 persen .

Untuk jumlah transaksi QRIS oleh merchant, didominasi oleh merchant kategori UBE sebesar 40,3 persen , diikuti oleh merchant kategori UMI sebesar 30,5 persen, kategori UKE sebesar 16,1 persen, kategori UME sebesar 11,8 persen, kategori Lainnya sebesar 1,3 persen, dan kategori BLU/PSO sebesar 0,04 persen.(jou)