Barometer.co.id-Manado. Meski sudah cukup lama tenggelam dari arena nasional, tapi cabang olahraga Ski Air Sulawesi Utara masih bisa tampil konsisten dalam perebutan tiket PON XXI/2024.

Hasil Babak Kualifikasi PON XXI di Kecamatan Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara awal Juli 2023 memberikan gambaran jika cabor Ski Air Sulut masih ada taring. Hal itu tampak dari hitungan akhir nomor Overall Beregu dimana Sulut berhasil menempati posisi keenam dari 14 provinsi.

Turun dengan komposisi gabungan putra dan putri Nadya Kakunsi, Erica Kakunsi, Alfitto Ransun, Romy Septiano dan Deriano Budiman, Kontingen Sulut mengumpulkan 592,99 poin.

Meski lolos PON XXI/2024, perjuangan Sulut memang sangat berat. Sebab, selisih poin dengan provinsi lainnya sangat besar. Misalnya dengan Provinsi Jawa Timur yang berada di posisi pertama, selisih poin lebih dari 6000. Sebab, secara keseluruhan, Kontingen Jatim berhasil mengemas poin 6641,85 di nomor beregu overall.

Tak hanya dengan Jatim yang berada di posisi teratas, dengan Sumatera Selatan yang berada di posisi kelima, selisih poin juga masih mencapai enam ratusan. “Nanti akan menjadi pertimbangan KONI Sulut apakah nanti Ski Air layak diberangkatkan ke PON,” ujar Ketua Harian KONI Sulut, Brigjen TNI Theo Kawatu SIP.

Alasannya, seluruh hasil yang dicapai cabang olahraga di Pra PON akan dikaji apakah nanti bisa bersaing dalam perebutan medali di PON XXI. Sebab, sesuai arahan Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw, Sulut akan memberangkatkan cabor ke PON jika mampu bersaing dan berpeluang merebut medali.

“Dalam beberapa kesempatan bertemu Pengurus Cabang Olahraga maupun saat rapat pengurus, Pak Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw sudah memberikan sinyal hanya akan memberangkatkan cabor yang lolos PON dengan peringkat nasional dan berpeluang meraih medali,” kata Kawatu.

Artinya, jika cabang olahraga yang lolos PON hanya karena kuota untuk melengkapi keterwakilan provinsi, kemudian peluang meraih medali sangat tipis, tentunya akan menjadi pertimbangan saat penetapan cabor yang akan diberangkatkan ke PON. Apalagi, tempat pelaksanaan PON cukup jauh dan membutuhkan anggaran yang cukup besar.(dni)