Barometer.co.id.Manado. Hari kedua Ditutupnya Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Jumat (19/04) akibat erupsi Gunung Raung mengakibatkan Puluhan Penerbangan dibatalkan. 6.165 penumpang pun batal berangkat.
General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti mengatakan, peningkatan erupsi Gunung Ruang yang abunya sampai ke Manado belum memungkinkan untuk dilakukannya penerbangan. Penutupan bandara Sam Ratulangi berdasarkan NOTAM atau Notice To Airmen dengan nomor A1010/24 NOTAMR A1009/24.
Ia mengatakan, pihak Angkasa Pura sudah melakukan paper tes di beberapa titik di airside setiap jam untuk observasi pengamatan di lapangan atas sebaran abu vulkanik dampak erupsi gunung ruang.
Hingga pagi tadi sebaran debu vulkanik masih cukup tinggi, namun diharapkan hingga sore kedepan akan berkurang sehingga baru bisa dilakukan pembersihan runway.
“Hasil dari laporan paper test Angkasa Pura dan laporan perkembangan dari BMKG, kemudian koordinasi dengan pihak Otband wilayah 8 dan Airnav baru bisa diputuskan apakah operasional bandara Sam Ratulangi bisa dibuka kembali,” ujar Maya.
Bandara Sam Ratulangi juga menurut Maya mengaktifkan Airport Emergency komite yang berada di posko di loby keberangkatan dengan tujuan untuk memonitor perkembangan dan juga penanganan penumpang serta koordinasi dengan stakeholder terkait.
Beberapa penerbangan yang berdampak sampai hari kedua ini dengan total 47 flight dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Sorong, Balikpapan dan juga beberapa flight internasional yang dibatalkan penerbangannya dengan total 6.165 penumpang.
Untuk para penumpang yang terdampak dihimbau untuk segera melakukan reschedule ataupun refund di flight di customer services di loby keberangkatan.
“Saya berharap penumpang untuk bersabar dalam situasi ini karena untuk keselamatan penerbangan. Kami juga akan memberitahukan setiap perkembangan yang ada,” ujar Maya.(jou)