Barometer.co.id-Manado. Posko Bencana Alam Erupsi Gunung Ruang Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang dipimpin Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar Rapat Koordinasi bersama seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Rapat ini bermaksud untuk menyelaraskan langkah dalam menanggulangi bencana erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada selasa (30/04) subuh pukul 03.35 WITA.

Rakor yang diselenggarakan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Sulawesi Utara dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos.,M.M. dan Gubernur Sulawesi Utara Dr. (H.C.) Olly Dondokambey, S.E.. Rakor pun dihadiri oleh instansi-instansi terkait yang dibutuhkan untuk mengendalikan kondisi di Tagulandang, salah satunya PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) yang langsung dihadiri oleh General Manager Ari Dartomo.

Dalam pembahasan Rakor, Suharyanto memberikan arahan strategis terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penanggulangan erupsi serta pengendalian aktivitas pengungsi. Tidak hanya itu, urgensi penyediaan bantuan berupa logistik serta perhatian khusus pada serat makanan juga dibahas detail mengingat pengungsian sudah berlangsung cukup lama sejak erupsi pertama Gunung Ruang pada (17/04).

“Diharapkan semua pihak dapat saling berkoordinasi sambil menyusun rencana secara internal agar apa yang dibahas dapat langsung direalisasikan,” tutur Suharyanto.

Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya, M.A. yang juga turut hadir pada rakor siang tadi menyampaikan bahwa salah satu yang terpenting dalam memastikan kondusifitas di Tagulandang adalah tersedianya listrik.

“Suplai listrik dibutuhkan karena akan sangat membantu seluruh aktivitas dan pemenuhan kebutuhan masyarakat di sana,” ucap Wijaya.

Namun dirinya menambahkan bahwa keamanan dan keselamatan tetap masih menjadi yang utama untuk diprioritaskan.

“Tetapi memang saat ini yang diutamakan adalah keamanan dan keselamatan dahulu daripada harus dikejar-kejar tapi keselamatan tidak terjamin,” ujarnya menambahkan.

Ditemui seusai acara, General Manager PLN UID Suluttenggo Ari Dartomo menyampaikan bahwa pihaknya tentu memantau dan merespon dengan cepat terkait situasi di Tagulandang.

“Kami tentunya mengerti bahwa ketersediaan listrik di Tagulandang menjadi prioritas untuk bisa mendorong bergeraknya aktivitas masyarakat di sana,” tutur Dartomo.

Ia mengungkapkan bahwa hari ini (02/05) tim respon cepat PLN akan diberangkatkan menuju Tagulandang dari Pelabuhan Manado. Hal ini sudah menjadi bagian dari skema pemulihan sistem kelistrikan di Tagulandang.

“Kami memberangkatkan total 64 petugas yang merupakan gabungan dari beberapa unit di bawah PLN Suluttenggo serta kolaborasi bersama Sub Holding PLN Nusa Daya,” ungkap Dartomo.

Saat ini terpantau sebanyak 7.735 pelanggan PLN di Pulau Tagulandang mengalami dampak langsung dari letusan Gunung Ruang. Total 3 penyulang dan 49 gardu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat ditentukan langkah pernormalan yang dibutuhkan.

“Kami memastikan petugas kami dapat bekerja dengan aman sehingga seluruh jaringan listrik dapat dipulihkan namun sambil memastikan keamanan pada instalasi listrik pada masyarakat juga,” pungkas Dartomo.(ing)