Indeks Ketimpangan Gender di Sulut Membaik, Turun 0,022 Poin

Barometer.co.id-Manado. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Sulawesi Utara membaik. Pada tahun 2023, IKG Sulut sebesar 0,422, turun 0,022 poin dari 0,444 di tahun 2022.

“Semakin kecil nilai Indeks Ketimpangan Gender, semakin redah ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra, Senin (06/05/24).

Dijelaskannya, penurunan IKG di Provinsi Sulawesi Utara dipengaruhi oleh tiga dimensi, yaitu dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan dan dimensi pasar tenaga kerja.

“Dimensi kesehatan reproduksi mengalami perbaikan karena indikator persentase perempuan yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) dan persentase perempuan 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20) mengalami penurunan,” ujarnya.

Selanjutnya, Dimensi pemberdayaan mengalami penurunan ketimpangan yang dipengaruhi oleh perbaikan indikator persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Dimensi pasar tenaga kerja mengalami penurunan ketimpangan disebabkan oleh kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan TPAK laki-laki.

Asim mengatakan, dari 15 kabupaten/kota di Sulut, ada tujuh yang memiliki IKG di bawah provinsi. Sedangkan delapan kabupaten/kota memiliki IKG di atas provinsi. Kota Tomohon memiliki tingkat ketimpangan antara laki-laki dan perempuan paling kecil. Sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki tingkat ketimpangan paling besar.

Kabupaten/kota yang IKG nya berada di bawah provinsi yaitu Kota Tomohon (0,155), Kota Manado (0,167), Minahasa Tenggara (0,207), Kota Kotamobagu 0,329), Minahasa (0,359), Bolmong Utara (0,395) dan Sitaro (0,403). Sedangkan delapan kabupaten/kota yang IKG nya berada di atas provinsi yaitu Minahasa Selatan (0,445), Kota Bitung (0,451), Sangihe (0,477), Minaasa Utara (0,458), Talaud (0,494), Boltim (0,499), Bolsel (0,512) dan Bolmong (0,528).

“Kota Kotamobagu mengalami peningkatan IKG tertinggi yaitu 0,092, dari 0,237 di tahun 2022 menjadi 0,329 di tahun 2023. Sedangkan penurunan terdalam terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara, yakni sebesar 0,294, dari 0,501 pada tahun 2022 menjadi 0,207 di tahun 2023,” ujar Asim.(jou)