Penggunaan Dana Desa untuk Pengendalian Inflasi Hasilkan Puluhan Ton Cabai dan Tomat

Barometer.co.id-Tondano. Penggunaan Dana Desa untuk penanganan inflasi di Sulawesi Utara sudah membuahkan hasil. Salah satunya di Desa Tonsealama, Kabupaten Minahasa melalui Kelompok Tani Friends Farming yang menanam cabai keriting dan tomat. Hasil produksinya mencapai 20 ton cabai keriting dan 3 ton tomat dalam satu kali musim panen.

Hal ini pun diapresiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara. “Kami senang karena Pemeritah Daerah telah menjalankan salah satu rekomendasi HLM TPID Wilayah Minahasa yang digelar di Amurang pada Februari lalu, yaitu menggunakan dana desa untuk pengendalian inflasi,” kata Kepala Tim Perumusan KEKDA Bank Indonesia Sulawesi Utara, Ryan Ariefiansyah, saat melakukan panen cabai keriting di Tonselama, Minahasa, Senin (20/05/24).

Ia mengatakan, penggunaan Dana Desa sebesar 20 persen untuk penanganan inflasi di daerah memang telah menjadi program nasional. Pemerintah daerah di tingkat desa pun diberi kebebasan menggunakan Dana Desa dalam penanganan inflasi. “Bentuk penggunaan Dana Desa seperti apa diserahkan ke Pemerintah daerah. Apakah memberi bantuan berupa bibit atau yang lainnya,” ujar Ryan.

Penggunaan Dana Desa ini juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Friends Farming, Tonsealama, Jansen Pondaag. “Dalam melakukan penanaman cabai keriting dan tomat ini kami memanfaatkan Dana Desa,” ujarnya.

Produksi cabai keriting dalam satu kali musim panen menurut Jansen mencapai 20 ton, dan dalam satu tahun ada dua kali musim tanam. Sementara hasil panen tomat dalam satu kali musim panen sebanyak 3 ton dan dalam satu tahun ada tiga kali musim tanam.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara juga mengapresiasi Pemkab Minahasa yang telah menjalankan salah satu rekomendasi HLM TPID wilayah Minahasa pada Februari lalu.

“Belum lama ini kami menggelar HLM TPID se-Minahasa. Salah satu kesepakatan adalah setiap daerah meningkatkan produksi cabai, tomat, bawang dan komoditas lainnya. Dan kegiatan yang kita saksikan kali ini merupakan hasil dari kesepakatan tersebut yang bagi kami luar biasa,” ujar Darmawan.

Tambahan pasokan 20 ton cabai keriting ini menurut Darmawan pun bisa menahan harga sehingga tidak terjadi inflasi.(jou)