TJSL/CSR PT PLN Nusantara Power Bersinergi dengan BKSDA Sulut untuk Konservasi Burung Maleo di KPHK Tangkoko

Barometer.co.id-Manado. Program TJSL/CSR PT PLN Nusantara Power bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Utara kembali dilanjutkan dalam upaya pelestarian dan pengembangbiakan burung Maleo di Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Tangkoko di Kota Bitung.

Bantuan diserahkan oleh Manager PLN UPDK Minahasa, Muhaimin dan diterima oleh Kepala BKSDA Sulut, Askhari Masikki.

Burung Maleo (Macrocephalon Maleo) adalah satwa endemik di Sulawesi, yang sebelumnya menghadapi ancaman serius akibat kerusakan habitat dan aktivitas perburuan perlahan mulai teratasi berkat kerjasama sebelumnya dalam bentuk TJSL/CSR antara PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Utara.

“Bukti nyata sejak tahun pertama kerjasama sampai dengan saat ini KPHK Tangkoko sudah berhasil menetaskan sekitar ±20 butir telur, dan ini adalah kesuksesan yang luar biasa karena dari sebelumnya populasi burung Maleo di KPHK Tangkoko hanya sekitar 6 ekor saja akibat pemangsaan telur dan aktivitas perburuan,” ujar Muhaimin.

Tapi saat ini sudah banyak burung Maleo yang datang di KPHK Tangkoko untuk bertelur, karena di sana telur-telur burung Maleo sudah dijaga oleh petugas dari pemangsaan dan perburuan telur burung Maleo.

Muhaimin mengatakan, sebagai langkah selanjutnya TJSL/CSR kali ini, PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa dan BKSDA Sulawesi Utara melanjutkan kerja sama untuk melindungi spesies ikonik ini beserta habitatnya yang khas.

Kemitraan ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan utama:

1. Restorasi dan Perlindungan Habitat; Melaksanakan proyek-proyek restorasi habitat di dalam Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Tangkoko untuk meningkatkan lingkungan berkembang biak dan melindungi habitat yang sudah ada yang sangat penting bagi burung Maleo.

2. Program Pembiakan dan Pemulihan Populasi; Mendirikan program pembiakan dan pemulihan untuk memperkuat populasi burung Maleo, termasuk pendirian area sarang yang dilindungi dan implementasi langkah-langkah untuk mengurangi ancaman seperti pemangsaan dan perburuan telur.

3. Keterlibatan Masyarakat dan Pendidikan; Melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi melalui program-program edukasi, lokakarya, dan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga burung Maleo dan habitatnya.

4. Penelitian Ilmiah dan Pemantauan; Melakukan penelitian ilmiah dan kegiatan pemantauan untuk menilai efektivitas upaya konservasi, mengumpulkan data tentang populasi burung Maleo, dan mengidentifikasi langkah-langkah tambahan yang diperlukan untuk perlindungan mereka.

Kemitraan ini mencerminkan komitmen TJSL/CSR PT PLN Nusantara Power terhadap tanggung jawab lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati, sejalan dengan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan melindungi warisan alam Indonesia yang kaya, serta upaya perusahaan dalam berkontribusi memenuhi SDG’s Goal.(jou)