Barometer.co.id-Manado. Sulawesi Utara memiliki potensi yang besar di sektor kelautan. Dan saat ini industri perikanan di Sulut sudah ada terutama di Bitung, namun masih perlu dioptimalkan lagi.

“Hampir 60 persen hasil laut di Indonesia berasal dari Sulampua atau Sulawesi, Maluku dan Papua. Dan Sulawesi Utara berada di tengah-tengah. Namun potensi yang besar tersebut belum dioptimalkan,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko pada acara North Sulawesi Investment Challenge (NSIC), 18 Juli 2024.

Ia mengatakan, di Bitung saat ini memang sudah banyak pengalengan ikan. Ekspor tuna juga sudah jalan, yakni ke Jepang sejak tahun 2020 lalu. Namun potensi di sektor perikanan ini masih bisa dioptimalkan lagi.

“Penduduk Sulut banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Tinggal bagaimana mengoptimalkan nelayan tersebut. Setelah ikan ditangkap selanjutnya bagaimana. Ini harus jadi pemikiran bersama,” ujar Andry.

North Sulawesi Investment Challenge adalah ajang yang digelar oleh Regional Investor Relations Unit (RIRU) Sulawesi Utara yang di dalamnya ada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Utara dan Pemprov Sulut. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari proyek pemerintah untuk ditawarkan kepada investor pada ajang North Sulawesi Investment Forum (NSIF) pada Agustus mendatang.

Andry mengatakan, melalui NSIC ini, peluang-peluang di Sulawesi Utara akan dikristalkan menjadi suatu aksi yang bermanfaat bagi masyarakat Sulut karena akan mendorong investasi. “Kita meyakini investasi akan memberikan multiplier efect yang bermanfaat cukup besar dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Kalau investasi masuk, tenaga kerja mendapat imbas yakni penghasilan meningkat. Jika penghasilan meningkat, maka daya beli tinggi sehingga bisa menyerap produksi yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi juga semakin bagus,” katanya.

Pada tahun 2023 menurut Andry, struktur ekonomi Sulawesi Utara menurut pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang mencapai 78,66 persen. Hal ini menunjukkan peran penting investasi bagi perekonomian Sulut.

Andry mengatakan, selain potensi kelautan, Sulut juga memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan khusus pada tanaman kelapa, lada dan pala. Produk tersebut juga menurutnya perlu dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Utara.(jou)