Barometer.co.id-Manado. Urban Economy Festival (Urbanfest) yang telah digelar secara rutin oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara sejak tahun 2019 kembali digelar tahun ini. Namun pada gelaran tahun 2024 ini, Urbanfest dilakukan rebranding menjadi Urban Economy Digital Festival (Digifest) untuk mengangkat UMKM Sulut naik kelas, Go Digital dan Go Ekspor (Go Global).

Urban Economy Digifest 2024 digelar selama dua hari, 19-20 Juli 2024. Pembukaan digelar di Fourpoints Hotels Manado yang dihadiri oleh Sekprov Sulut Steve Kepel mewakili Gubernur Sulut, Asisten Gubernur BI, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Andry Prasmuko, serta pimpinan perbankan di Sulut.

Pameran UMKM Urban Festival Digifest digelar di Pohon Kasih Megamas. Pameran diikuti oleh 80 UMKM pilihan dan telah mengusung digitalisasi baik dari segi pemasaran maupun pembayaran.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Andry Prasmuko menyampaikan, kegiatan ini untuk menjadi katalis dalam mendorong pengembangan UMKM berbasis sektor dan komoditas unggulan Sulawesi Utara serta ekonomi digital yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.

“Tahun ini, Urban Economy Digifest mengangkat tema “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan,” katanya.

Andry memaparkan, dalam mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi digital, Bank Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan, yaitu pertama, peningkatan literasi keuangan inklusif dan ekonomi keuangan digital, kedua pelatihan dan pendampingan bagi Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (Wanua), ketiga penyediaan database UMKM yang siap dibiayai dalam Bank Indonesia Aplikasi Input Database (BISAID).

Keempat, peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK), kelima Sosialisasi perluasan QRIS dan BI-FAST sebagai alternatif kanal pembyaran digital yang memudahkan UMKM masyarakat, serta keenam penguatan elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui implementas Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD), serta perluasan percepatan digitalisasi daerah.

Andry mengatakan, Urbanfest pada awalnya dibuat untuk showcasing produk UMKM. Jadi apa yang sudah dibuat bersama semua instansi dalam mendorong UMKM naik kelas, di sinilah tempatnya untuk menujukkan bahwa UMKM kita sudah sampai pada satu titik yang telbih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun ini kita bersinergi dengan digitalisasi yang saat ini sudah sedemikian gencar. Mau tak mau kita harus beradaptasi dengan digitalisasi. Pemasaran kini sudah dilakukan secara digital, pariwisata juga sudah dilakukan lewat digital. Dan terutama adalah kelancaran sistem pembayaran yang sudah melalui digital, melalui non tunai. Switching dari konvensional ke digital di sini tempatnya,” jelas Andry.

Dukungan KPw BI Sulut dalam mendorong pengembangan ekonomi digital menurut Andry tidak dapat berjalan optimal tanpa bantuan, dukungan dan kerjasama yang baik dari pemerintah daerah, dinas/instansi terkait, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan stakeholders terkait lainnya.

“Oleh karena itu, kami berharap agar kegiatan Urban Economy Digifest 2024 dapat menjadi momentum untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif, inovatif dan berdaya saing,” ujarnya.(jou)