Barometer.co.id-Banda Aceh. Cuaca ekstrim yang melanda Provinsi Aceh dan Sumatera Utara setidaknya mempengaruhi tiga cabang olahraga yang diikuti Kontingen Sulut di PON XXI/2024 Aceh Sumatera Utara.
Cabor Terjun Payung terpaksa harus menunda jadwal babak final nomor ketepatan mendarat putri yang menghadirkan atlet senior Sulut, Pingkan Natalia Mandagi. Sesuai jadwal seharusnya Pingkan sudah menyelesaikan nomor final pada hari Senin 16 September 2024.
Namun, cuaca ekstrim disertai hujan dan angin kencang di seputaran lokasi Venue Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh memaksa pihak penyelenggara menunda hingga menunggu cuaca membaik.
Meski demikian pelaksanaan lomba ternyata belum bisa dijadwalkan akibat cuaca ekstrim tetap melanda Banda Aceh hingga Rabu 18 September 2024 pagi. Belum diketahui apakah jadwal tersebut tetap dilakukan karena sejak malam kondisi cuaca di Banda Aceh dan sekitarnya masih tetap sama seperti dua hari ini.
Di Cabor Selam Laut yang berlokasi di Dermaga Angkatan Laut Kota Sabang juga terkendala badai. Pantauan media ini, Selasa pagi hingga siang menjelang sore, angin dan gelombang tak kunjung mereda sehingga nomor pertandingan OBA yang diikuti atlet Sulut Andrew Rorimpandey terpaksa ditunda hingga Rabu pagi.
Dengan demikian, untuk hari terakhir pelaksanaan lomba selam laut, ada tiga nomor yang diikuti atlet atlet Sulut yang akan berlomba. Selain Andrew Rorimpandey di nomor OBA juga ada Miki Wowor dan Trivena Turambi di nomor finsswiming putra putri.
Jimmy Rorintulus salah satu pelatih di nomor selam mengakui jika di venue lomba selam laut, cuacanya tetap ekstrim. Pasalnya informasi yang ia dapatkan dari warga sekitar venue, setiap ada kegiatan besar di lokasi tersebut, selalu saja terjadi badai dan gelombang.
Jadi, pihak pelaksana nomor kolam laut tetap melaksanakan lomba walaupun cuaca masih ekstrim. “Ya, sulit untuk memprediksi cuaca dilokasi lomba, sebab setiap nomor akan dipertandingkan, tiba tiba badai datang dan mengganggu jalannya lomba,” sebut Rorintulus.
Di Cabor Ski Air yang berlangsung di Danau Toba Balige Sumatera Utara juga harus berurusan dengan kondisi alam. Sejumlah nomor termasuk yang diikuti dua atlet Sulut Nadia Kakunsi dan Alfito Ransun terdampak kondisi cuaca ekstrim yang kerap terjadi.
Akibatnya, sejumlah nomor terancam tidak selesai karena permohonan panitia untuk menambah dan memperpajang jadwal ditolak oleh PB PON. “Panitia diminta oleh PB PON untuk tidak memperpanjang jadwal lomba,” ujar Harry Kakunsi, Pelatih Cabor Ski Air Sulut.(denny)