Barometer.co.id-Banda Aceh. Pesta Olahraga Paling Bergengsi di Bumi Nusantara, yang dikemas dalam bentuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, secara resmi ditutup di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat 20 September 2024.

Provinsi Jawa Barat tampil sebagai juara umum setelah berhasil mengoleksi 195 medali emas, 163 perak dan 182 perunggu. Sementara Provinsi Sulawesi Utara menempati posisi ke-17 lewat perolehan 10 medali emas, 14 dan 18 perunggu. Capaian Kontingen Sulut merupakan yang terbaik kedua di antara enam provinsi yang ada di Pulau Sulawesi.

Bahkan, jumlah medali emas yang diperoleh Sulut sama banyak dengan Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu gudang atlet di Pulau Sulawesi. Provinsi Sulsel berada di peringkat ke 16 atau setingkat di atas Sulut dengan perolehan 10 emas 19 perak dan 32 perunggu.

Sementara Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki ambisi besar untuk menggusur peringkat Sulawesi Utara gagal. Meski sudah berupaya lewat perekrutan atlet secara instan atau membeli atlet yang sudah jadi termasuk atlet cabor renang dan tenis meja, tapi nyatanya Sulteng berada dibawah Sulut pada peringkat perolehan medali.

Secara keseluruhan Sulteng hanya mampu mengemas 8 medali emas, 7 perak 20 perunggu dan bercokol di posisi ke-18. Provinsi Gorontalo yang juga melakukan pembenahan luar biasa setelah meraih prestasi kurang baik di PON Papua, akhirnya hanya mampu menempati posisi ke-28 dengan raihan 3 emas, 4 perak 6 perunggu.

Tiga provinsi asal Pulau Sulawesi lainnya yakni Sulawesi Tenggara hanya menempati posisi klasemen ke-34 lewat perolehan 1 medali emas, 5 perak dan 8 perunggu. Sementara Provinsi Sulawesi Barat berada di posisi ke-36 dengan hanya mendapatkan 2 medali perak tanpa emas dan perunggu.

Sukses Kontingen Sulut menjadi yang terbaik kedua di diantara 6 provinsi yang ada di Pulau Sulawesi tak lepas dari peran Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw yang memberdayakan seluruh potensi atlet binaan sendiri tanpa harus mengeluarkan kocek untuk membeli atlet yang sudah jadi alias telah berprestasi nasional.

Sebagai bukti, seluruh atlet peraih medali emas adalah hasil binaan dari masing masing cabang olahraga di Sulut. Contohnya, tiga atlet peraih medali emas di nomor Hapkido, yakni Glorya Muntu, Kezia Umboh dan Andreas Waturandang. Juga atlet tinju Israellah Bonita Athena Saweho, Farand Papendang bahkan Vinky Montolalu.

Juga peraih emas dari Cabor Bridge seluruhnya adalah produk pembinaan di Sulut. Kemudian atlet Selam Miki Wowor, atlet Muaythai Angelina Runtukahu dan atlet Kick Boxing, Regina Inggar yang merupakan hasil binaan dari induk organisasi di Sulawesi Utara.

Artinya, pembinaan setiap cabor di Provinsi Sulawesi Utara tetap berjalan walaupun sangat minim kompetisi akibat kesulitan pendanaan dari masing masing Pengprov.(dni)