Barometer.co.id-Manado. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan mahasiswa Provinsi Sulawesi Utara. Tujuanya agar mereka semakin memahami produk dan jasa keuangan sehingga tahu manfaat dan risikonya. Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni OJK Mengajar bertema “Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan: Membangun Kesadaran Finansial” di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) pada Senin (14/10/24).
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke-13 sekaligus penutupan rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Provinsi Sulawesi Utara tahun 2024. OJK Mengajar diisi dengan kuliah umum yang disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara yang membahas peran penting mahasiswa dalam menjaga stabilitas sistem keuangan melalui peningkatan kesadaran finansial.
Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Rektor II Unsrat Royke I. Montolalu, Kepala OJK SulutGoMalut Robert H.P. Sianipar, Direktur Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ni Nyoman Puspani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko, Pimpinan Industri Jasa Keuangan Sulawesi Utara, dan stakeholders terkait lainnya.
Mirza menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam peningkatan inklusi keuangan sehingga dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
“Mahasiswa adalah agen perubahan yang dapat mendorong inklusi keuangan. Melalui peningkatan literasi keuangan, kita dapat memastikan generasi muda memiliki pemahaman yang kuat terhadap produk dan layanan keuangan, serta mampu melindungi diri dari berbagai risiko keuangan, termasuk jebakan pinjaman online ilegal dan penipuan investasi,” ujar Mirza.
Selain itu, Mirza juga menyampaikan bahwa peningkatan literasi keuangan akan membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk mengambil keputusan finansial yang bijak. “Dengan pengetahuan keuangan yang baik, mahasiswa akan lebih siap menghadapi dinamika ekonomi yang kompleks, serta dapat berkontribusi dalam membangun stabilitas sistem keuangan yang lebih kuat dan inklusif,” tambahnya.
Sementara itu, Robert Sianipar dalam laporannya menyampaikan berbagai komitmen OJK dalam memperluas akses keuangan yang inklusif di Sulawesi Utara. “Kami di OJK SulutGoMalut sangat berkomitmen untuk terus mendorong literasi dan inklusi keuangan, terutama di kalangan generasi muda,” kata Robert. Melalui kegiatan OJK Mengajar dan Bulan Inklusi Keuangan 2024, OJK berharap dapat menumbuhkan kesadaran finansial yang lebih kuat, sehingga para mahasiswa dan generasi muda di Sulawesi Utara dapat menjadi agen perubahan yang mampu mendorong kesejahteraan ekonomi melalui pemanfaatan produk keuangan secara bijak dan legal.
Selanjutnya, Royke Montolalu dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kerja sama antara OJK dan Unsrat dalam menyelenggarakan acara ini. “Kami percaya bahwa dengan pemahaman yang lebih baik mengenai literasi dan inklusi keuangan, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia ekonomi yang semakin kompleks,” papar Royke.
Kegiatan OJK Mengajar dihadiri oleh 3.805 peserta yang terdiri dari 1.639 mahasiswa Universitas Sam Ratulangi yang hadir secara langsung dan 2.166 peserta yang hadir virtual melalui zoom. Bulan Inklusi Keuangan (BIK) merupakan inisiatif tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. BIK 2024 mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif.”
Rangkaian kegiatan ini melibatkan berbagai edukasi keuangan, pameran produk jasa keuangan, serta fasilitasi pembukaan rekening, kredit, dan produk asuransi. Selama periode BIK 2024 di Provinsi Sulawesi Utara telah dilaksanakan 85 kegiatan yang melibatkan lebih dari 16.000 peserta.
Hasil yang dicapai meliputi pembukaan 6.711 rekening tabungan/kredit, 3.231 rekening pegadaian, 2.880 transaksi pasar modal, dan 1.030 polis asuransi.
Acara OJK Mengajar di Unsrat dan penutupan BIK 2024 diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara OJK, Industri Jasa Keuangan, dan dunia pendidikan dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Utara, serta membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan dan menjadi agen edukasi yang membagikan pemahaman dan pengetahuan untuk mendorong masyarakat yang cerdas keuangan.(jou)