Barometer.co.id-Palu. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN hadir membawa cahaya kepada 161 rumah di Sulawesi Tengah melalui bantuan listrik gratis. Program ini merupakan sinergi antara PLN dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah tersebut.

Salah satu penerima bantuan, Sahlin, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya listrik di rumah kami, sekarang anak-anak bisa belajar dengan nyaman di malam hari,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Asrindah, Lurah wilayah Silae yang warganya mendapatkan bantuan. “Kami sangat mengapresiasi langkah PLN dan BNPT yang memberikan perhatian nyata kepada masyarakat kami. Ini sangat berarti, terutama bagi warga yang sebelumnya belum memiliki akses listrik,” tuturnya.

General manager PLN UID Suluttenggo Atmoko Basuki mengatakan program ini dapat terlaksana berkat sinergi antar kementrian untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan Ratio Elektrifikasi.

“Program ini terlaksana berkat sinergi antara PLN dengan BNPT untuk hadirkan akses listrik merata bagi masyarakat. Harapan kami, listrik yang telah tersambung dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat,” tutur Atmoko.

Senior manager Keuangan Komunikasi dan Umum, Dandung Hariwibowo yang hadir dalam penyalanan program bantuan tersebut menyampaikan bahwa program pemasangan listrik gratis ini disalurkan tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah 30 rumah di Kota Palu, 52 rumah di Kabupaten Parigi Moutong, 50 rumah di Kabupaten Poso, 12 rumah di Kabupaten Tojo Una-Una, dan 17 rumah di Kabupaten Morowali Utara dengan total 161 pelanggan. Bantuan yang di berikan adalah pemasangan instalasi dan pasang baru dengan daya 900 VA.

“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dari pihak BNPT dan seluruh pihak yang telah terlibat mensukseskan program ini, semoga program ini terus berlanjut dan membawa manfaat yang besar bagi kesejatraan masyarakat” tutur Dandung.(ing)