Barometer.co.id-Manado. Plt Kepala Dinas Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang baru saja diangkat, Frangky Tintingon, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah ini. Salah satu persiapan yaitu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

“Koordinasi dengan instansi terkait sangat diperlukan agar pelaksanaan MBG dapat berjalan lancar dari semua aspek, dan juga tidak tumpang tindih dengan instansi lain yang telah menjalankan program MBG ini,” kata Tintingon kepada barometer.co.id, Senin (10/02/25).

Pelaksanaan MBG di Sulut menurutnya melibatkan beberapa instansi sesuai dengan bidangnya, seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sulut, Dinas Pendidikan Sulut, Dinas Kesehatan Sulut, Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Sulut, BPOM serta Dinas Pangan di Kabupaten/Kota di Sulut. Masing-masing instansi menurutnya memiliki peran masing-masing.

Persagi misalnya menyangkut nilai gizi makanan pada MBG ini. Sehingga makanan yang diberikan kepada para siswa memiliki nilai gizi sesuai dengan yang ditetapkan.

Selain itu, menurut Tintingon pihaknya juga akan melakukan pemetaan daerah rawan pangan di Sulawesi Utara yang akan menjadi perhatian juga dalam pelaksanaan MBG. “Daerah rawan pangan di Sulut ada di beberapa kabupaten seperti Minahasa Utara, Bolmong Selatan, Minahasa serta daerah lainny,” kata Tintingon yang menerima SK Plt Kadis Pangan dari Sekprov pada Jumat (07/02/25) lalu.

Saat ini, pelaksanaan MBG di Sulawesi Utara sudah mulai dijalankan di beberapa sekolah di Manado dan Minahasa. “Setidaknya MBG sudah diberikan kepada lebih dari 6.000 siswa di Manado dan Minahasa,” kata Tintingon.

Ia menambahkan, MBG secara bertahap akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Utara hingga semua siswa mendapatkannya.(jou)