Barometer.co.id-Manado. Segmen masyarakat yang memiliki indeks Literasi dan Inklusi Keuangan di bawah nasional menjadi sasaran prioritas Program Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program tersebut mencakup lima segmen masyarakat, yakni klasifikasi desa, jenis kelamin/gender, kelompok umur, pendidikan dan pekerjaan.

Indeks yang digunakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dirilis OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Mei 2025. Dari SNLIK 2025 Keberlanjutan, indeks literasi naik dari 65,43% menjadi 66,46% sedangkan indeks inklusi juga naik dari 75,02% menjadi 80,51%. Bahkan berdasarkan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang menambahkan BPJS dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya, indeks literasi dan inklusi lebih tinggi lagi.

Analis Senior OJK Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Rizky Betadi Putra menyampaikan, di segmen pekerjaan, ada lima kelompok yang menjadi sasaran prioritas karena indeks literasi dan inklusi berada di bawah nasional, yakni pertama petani, peternak, pekebun, nelayan, kedua pelajar/mahasiswa, ketiga pekerjaan lainnya, keempat tidak/belum bekerja atau pengangguran, dan kelima ibu rumah tangga. (Indeks lengkap lihat tabel)

“Di segmen pekerjaan ini, ada tiga kelompok yang memiliki indeks literasi dan inklusi keuangan yang tinggi, yakni pegawai profesional, pengusaha/wiraswasta dan pensiunan/purnawirawan,” kata Putra pada media update OJK Sulutgomalut, Selasa (27/05/25).

Sementara di segmen tempat tinggal, masyarakat di perdesaan menjadi sasaran prioritas karena memiliki indeks yang rendah dibanding perkotaan. Selanjutnya di segmen gender/jenis kelamin, perempuan memiliki indeks yang rendah. “Hasil SNLIK 2025 menunjukkan tingkat literasi laki-laki meningkat 3,18 persen, namun tingkat literasi perempuan justru mengalami penurunan 1,17 persen pada Keberlanjutan,” jelas Putra.

Selanjutnya di segmen kelompok umur, yang bakal menjadi sasaran adalah mereka yang berusia 15-17 tahun dan 51-79 tahun. Pada segmen ini, kelompok umur 18-50 tahun memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang tinggi, yakni di atas 70%.

Di segmen pendidikan tertinggi yang ditamatkan, tiga kelompok yakni tamat SMP, tamat SD dan tidak/belum tamat SD yang bakal menjadi sasaran prioritas karena tingkat literasi dan inklusi di bawah 70%. Sedangkan kelompok tamat SMA/sederajat dan tamat perguruan tinggi memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan di atas 70%.(jou)