Barometer.co.id-Manado. Brigjen TNI Purn Theodorus Kawatu SIP, selaku Anggota Dewan Kehormatan Pengurus KONI Sulut Masa Bakti 2025-2029, memberikan suport penuh terkait pemaparan bidang bidang yang dipaparkan bersamaan dengan kegiatan Outbound di Rindam Kodam XIII Merdeka Tomohon, Minggu 25 Mei 2025.
Suport penuh yang diberikan Kawatu, yang juga adalah mantan Ketua Harian KONI Sulut dua periode karena berkaitan dengan target besar Gubernur Sulut Mayjen TNI Purn Yulius Selvanus SE agar di PON Tahun 2028, Sulut mampu meraih posisi 10 besar perolehan medali.
Itulah sebabnya, ketika diminta untuk memberikan tanggapan atas pemaparan visi setiap bidang yang diaplikasikan melalui delapan grup, Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan tersebut sangat antusias. Bahkan, tanggapan dan koreksi mantan atlet cabor atletik yang sukses meraih prestasi nasional dan internasional mendapatkan apresiasi dari setiap grup.
Salah satu koreksi konkret yang disampaikan Kawatu terkait pembinaan dan organisasi. Ia menyarankan agar program yang sudah dilakukan saat persiapan hingga pelaksanaan PON Papua 2021 dan PON Aceh Sumut Tahun 2024 bisa menjadi acuan dalam persiapan menghadapi PON Tahun 2028.
Kawatu meyakini bidang pembinaan dan prestasi yang telah dipercayakan Brigjen TNI Purn Bonifacius Jerry Waleleng SE, Ketua Umum KONI Sulut masa bakti 2025-2029 bisa lebih meningkatkan capaian di PON XXI Aceh Sumut karena sudah memiliki acuan di dua PON terakhir.
Namun, Kawatu mengingatkan agar pengurus KONI Sulut yang baru segera mengantisipasi absennya cabor cabor penyumbang medali emas di PON XXI. “Perlu jadi perhatian pengurus KONI sekarang soal cabor penyumbang emas seperti Hapkido, Kick Boxing, Bridge dan Selam yang belum pasti dipertandingkan di PON 2028,” tukasnya.
Artinya, lanjut Kawatu cabor cabor peraih medali perak bahkan perunggu yang nantinya dipertandingkan di PON 2028 perlu pembinaan serius. Contohnya Cabor Taekwondo, Karate, Wushu dan Kempo yang hanya meraih perak dan perunggu perlu lebih ditingkatkan dengan mematok target medali emas.
Sementara Cabor Tinju yang sukses mendulang tiga medali emas di Aceh Sumut harus lebih diberikan kesempatan bertanding di luar Sulut. Selain itu, cabor Muaythai yang hanya meraih satu emas perlu diberikan motivasi agar nantinya mampu meningkatkan perolehan medali emas di PON 2028.
Namun, dibalik target besar yang dicanangkan gubernur perlu adanya terobosan terlebih khusus dalam peningkatan disiplin atlet. Sebab jika atlet dan pelatih disiplin dalam menjaga ritme latihan, Kawatu optimis target gubernur Sulut untuk meraih prestasi lebih besar dari PON bisa tercapai.(Denny)