Barometer.co.id-Manado. PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Minahasa memastikan ketersediaan energi primer untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 ini. Semua pembangkit yang ada di Sistem Kelistrikan Sulutgo memiliki cadangan yang cukup.

“Kemampuan pembangkit di Sulutgo mencapai 629 MW dan beban puncak 425 MW. Sehingga PLN memiliki cadangan daya mencapai 204 MW,” kata Manager PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur.

Andreas Arthur.

Energi primer untuk batu baru pada Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU) cukup untuk 25 hari, sedangkan minyak untuk PLTD cukup hingga 14 hari. Sementara panas bumi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menurut Andreas sustain dan tidak ada masalah. Panas Bumi saat ini bisa mensuplai sampai dengan kebutuhan untuk 120 MW.

Sedangkan untuk PLTA, elevasi air cukup tinggi yakni mencapai 300 mm. Dengan elevasi air tersebut, PLTA dapat beroperasi sampai dengan 70 persen dari kapasitas terpasang. “Jadi secara keseluruhan, kecukupan daya sangat cukup,” ujarnya.

Untuk memastikan pasokan listrik tetap terjaga, PLN UPDK Minahasa juga menyiagakan 350 pegawai organik dan 700 an tenaga alih daya di Sulawesi Utara. Sedangkan di Gorontalo, tenaga organik 200 orang dan tenaga alih daya 500 orang.

“Jadi dapat kami pastikan, Sistem Sulutgo aman secara pembangkit, secara energi primer dan personil juga selalu siaga. Kita juga meningkatkan petugas Posko untuk menjalankan piket. Ada personil kami yang memang ditugaskan untuk jam kerjanya lebih untuk melakukan pengawasan terhadap operasional pembangkit, ketersediaan energi primer dan permasalahan lainnya.

Dari sisi sisi pemeliharaan menurut Andreas pihaknya juga meningkatkan melalui pemeliharaan prediktif, kemudian melakukan preventif yaitu pencegahan, termasuk pro aktif maintenance. Artinya keandalan pembangkit, performancenya tetap terjaga dengan baik.(jm)