Barometer.co.id – Amurang 
Siswa-siswi murid Sekolah Dasar (SD) Inpres Rumoong Bawah (Rumbah), Kecamatan Amurang Barat mendapatkan pelayanan Imunisasi dari Puskesmas setempat.

Pelayanan Imunisasi saat ini dikhususkan bagi murid kelas 1, 2 dan 5 yakni pemberian Vaksin Difteri Tetanus (DT)dan Tetanus Difteri (TD).

Pelaksanaan ini dilakukan disekolah setempat di salah satu ruangan kelas yang disediakan oleh pihak sekolah.

Pelayanan Vaksin dilayani langsung oleh dua petugas dari Puskesmas Amurang Barat.

Menurut petugas Vaksin ini dilakukan satu tahun sekali dikhususkan bagi murid kelas 1,2 dan 5.

“Pelayanan Imunisasi vaksin Difteri Tetanus dikhususkan bagi kelas 1, sedangkan Vaksin Tetanus Difteri untuk kelas 2 dan 5. Setiap tahun kami lakukan ini dibulan yang sama, bagi murid kelas 1, 2 dan 5, pastinya tahun depan jadwal untuk sekolah ini di bulan November,” ujarYurike Panambunan salah satu petugas dari Puskes.

Panambunan menjelaskan, bahwa imunisasi DT dan TD nyatanya berbeda baik dilihat dari fungsi maupun penyebutannya sedikit sama.

Imunisasi DT (diphteria tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis).

Sedangkan imunisasi TD (tetanus diphteria) merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi Dt agar anak semakin kebal dengan ketiga penyakit infeksi tersebut.

“Kedua vaksin ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu mencegah terjadinya penyakit infeksi difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis). Namun, yang berbeda adalah waktu pemberian serta komposisi dosisnya,” jelas Panambunan yang diaminkan rekan Sonya Salomon yang sama-sama bertugas saat ini.

Kepala Sekolah setempat, Jantje jimmy manembu, SPd. Map. merasa bersyukur adanya pelayanan Imunisasi bagi anak muridnya.

“Bersyukur pelayanan ini tidak hanya dilaksanakan di kampung-kampung saja melainkan disekolah juga terlayani hal sedemikian, tidak lain pelayanan ini demi kebaikan anak bangsa kita terlebih untuk masa depan yang sehat dan kuat dan menjadi murid yang berkwalitas,” ujar Manembu.

Disela-sela pelaksanaan Imunisasi ada salah satu siswi bernama Gwenly Andarani merasa takut, tak pelaknya ketika dipanggil giliran untuk mendapatkan pelayanan suntik, Andarani  murid kelas 1 ini langsung menangis karena merasa takut. 

Namun ketika guru wali dan teman-temannya yang ada memberikan suport dan semangat, akhirnya Andarani berhasil juga menerima suntikan Imunisasi.

Lain halnya dengan Rifni Ampow rekan sekelas Andarani justru berani hanya saja ada rasa takut tetapi tidak menangis.

“Om..kita disuntik tidak sakit, cuman ada rasa tako kita, sama digigit bivi,” ujar Rifni Ampow sambil tersenyum.(jim)