Barometer.co.id-Banda Aceh. Kendati berhasil mencetak poin zero zero (0,00) di babak semifinal dan final nomor ketepatan mendarat perorangan putri, tapi akhirnya Pingkan Natalia Mandagi gagal membawa pulang medali di ajang PON XXI Aceh Sumatera Utara 2024.

Hal itu terjadi karena penilaian nomor ketepatan mendarat diambil sejak babak penyisihan nomor beregu dan nilai akumulasi terendah ditetapkan sebagai peraih medali. Dari empat penerjun yang tampil di babak final, hanya Pingkan yang sukses mendapatkan poin zero zero.

Sementara penerjun asal Lampung, Benanda Fransiska hanya mendapatkan poin 0,06. Namun karena hitungan poin akumulasi dari babak penyisihan, Benanda berada di posisi pertama sekaligus meraih medali emas dengan skor akhir 0,55.

Kemudian diposisi kedua, penerjun asal DKI Jakarta, Maria Melda Ngaibawar pada babak final, Rabu (18/09) hanya berhasil meraih poin 0,16. Namun karena akumulasi poin 0,58, ia berhak mendapatkan medali perak.

Untuk medali perunggu, panerjun Lampung, Nurul Chasana finish dengan skor 0,16. Namun secara keseluruhan ia mengumpulkan poin 0,61. Sementara Pingkan Mandagi meski di final mencetak skor zero zero, tapi secara keseluruhan jumlah poinnya 0,62 atau selisih 0,01 dengan peraih perunggu Nurul Chasana.

Hasil tersebut mengulangi capaian Pingkan Natalia Mandagi di PON Jawa Barat Tahun 2016 dimana Sulut untuk pertama kalinya sepanjang keikutsertaan di PON gagal meraih medali. Artinya sepanjang keikutsertaan Pingkan di PON sebanyak 9 kali, baru untuk kedua kalinya gagal membawa pulang medali.

Meski demikian, hasil capaian Pingkan Cs patut diapresiasi karena lawan yang dihadapi di PON adalah penerjun penerjun yang telah dibina di instansi TNI dan Polri dimana mereka mendapat kesempatan lebih banyak untuk berlatih. Sementara Pingkan Mandagi cs baru menjalani TC di Australia sejak usai Babak Kualifikasi PON di Malang Tahun 2023 lalu.

Bahkan sejak usai PON Papua Tahun 2021, Pingkan Mandagi cs tidak pernah mengikuti latihan atau kejuaraan level nasional kecuali babak kualifikasi PON.

“Hasil yang dicapai Pingkan di semifinal dan final lebih baik dari lawan, tapi karena hitungan poin dari babak penyisihan, akhirnya Pingkan belum berhasil meraih medali,” kata CdM Wilayah Aceh Dr. Marnex Berhimpong MKes AIFO yang ikut menyaksikan perjuangan Pingkan di babak semifinal dan final.(dni)