Barometer.co.id-Manado. Pertumbuhan aset perbankan di Sulawesi Utara pada posisi Juni 2024 mencapai 12,45 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ini berada di atas nasional yang hanya 7,49 persen. Sampai Juni 2024, total aset perbankan di Sulut sebanyak Rp98,09 triliun. Sementara total aset perbankan nasional Rp12.085 triliun.

“Pertumbuhan aset perbankan Sulut pada Juni 2024 menguat dibanding Desember 2023 yang tumbuh 9,90 persen year on year,” kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (Sulutgomalut), Robert Sianipar.

Pada Juni 2024, total aset perbankan Sulut mencapai Rp98,09 triliun, sementara pada Juni 2023 baru Rp87,23 triliun. Dan pada bulan Desember 2023, total aset perbankan Sulut sebesar Rp94,43 triliun.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Sulut pada Juni 2024 sebesar Rp32,69 triliun, tumbuh 5,07 persen (yoy). Pertumbuhan ini juga mengalami penguatan dibanding Desember 2023 yang sebesar 4,75 persen (yoy). Namun dibanding nasional yang mencapai 8,44 persen (yoy), pertumbuhan di Sulut masih lebih rendah.

Robert mengatakan, untuk pertumbuhan kredit di Sulut pada Juni 2024 mengalami perlambatan 0,01 persen dibanding Desember 2023. Pada Juni 2024, kredit di Sulut Rp51,78 triliun, tumbuh 10,46 persen (yoy), namun di Desember 2023 tumbuh 10,47 persen (yoy).

Pertumbuhan kredit di Sulut walaupun mencapai dua digit, namun masih lebih rendah dibanding nasional yang mencapai 13,55 persen. Total kredit nasional pada Juni 2024 mencapai 7.732 triliun.

Dengan jumlah DPK Rp32,69 triliun dan jumlah kredit Rp51,78 triliun, Loan to Deposite Ratio (LDR) di Sulawesi Utara mencapai 158,38 persen. Pada “Desember 2023, LDR sebesar 159,24 persen. Sedangkan LDR nasional pada Juni 2024 87,10 persen,” ujar Robert.

Sedangkan Non Performing Loan (NPL) perbankan Sulut pada Juni 2024 berada di angka 2,44 persen, menurun dibanding Desember 2023 yang sebesar 2,61 persen. Sementara NPL nasional pada Juni 2024 tercatat 2,42 persen, meningkat dibanding Desember 2023 2,32 persen.(jou)