Barometer.co.id-Manado. Stabilitas Industri perbankan di Sulawesi Utara pada posisi September 2024 masih terjaga. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Robert Sianipar.
“Secara umum persentase pertumbuhan sektor perbankan di provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara cenderung sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional, terutama pada pertumbuhan aset serta Dana Pihak Ketiga (DPK),” kata Sianipar.
DPK perbankan di Sulut pada posisi September 2024 tumbuh 2,34 persen (yoy) dan kini telah mencapai Rp32,13 triliun. DPK Bank Umum tumbuh 2,45 persen (yoy) dan BPR 0,32 persen (yoy). Pada September 2023, DPK perbankan Sulut baru Rp31,40 triliun dan pada Desember 2023 Rp31,67 triliun.
Sementara aset perbankan Sulut pada posisi September 2024 menurut Sianipar tumbuh 8,44 persen (yoy) menjadi Rp98,57 triliun. Aset bank umum tumbuh 8,58 persen dan BPR 2,81 persen. Pada September 2023, Aset perbankan Sulut tercatat sebesar Rp90,89 triliun dan pada Desember 2023 Rp94,44 triliun.
Sedangkan kredit perbankan Sulut pada posisi September 2024 tumbuh 4,83% (yoy) menjadi Rp52,41 triliun. Pada September 2023, kredit perbankan Sulut sebesar Rp49,99 triliun dan pada Desember Rp50,44 triliun. “Kredit bank umum tumbuh 5,10 persen sedangkan BPR mengalami kontraksi -3,15 persen,” ujar Sianipar.(jou)