Barometer.co.id-Manado. Untuk membuka pasar ekspor bagi komoditas dari Sulawesi Utara, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bersama Pemerintah Provinsi Sulut akan mempertemukan buyers atau pembeli dari Jepang dengan pengusaha asal Sulut. Pertemuan tersebut rencananya akan digelar di Kemendag dalam waktu dekat ini.

Kegiatan ini sekaligus untuk mendukung Direct Call ekspor dari bandara Sam Ratulangi Manado ke bandara Narita, Tokyo Jepang pada setiap hari Rabu dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Di mana, direct call tersebut sudah dimulai kembali sejak 10 November lalu, setelah sempat terhenti sejak Juni.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Darwin Muksin mengatakan, pertemuan tersebut nanti juga difasilitasi oleh Japan External Trade Organization (Jetro). Di mana Jetro yang akan memfasilitasi buyers dari Jepang untuk melakukan pertemuan ini.

“Sebelum melakukan pertemuan tersebut, kami akan meminta Jetro untuk melakukan kerjasama secara resmi dengan Pempov Sulut melalui penandatanganan MoU. Dengan adanya MoU ini, maka keberlangsungan kerjasama antara buyers dari Jepang dan pengusaha dari Sulut bisa bertahan lama,” jelas Darwin yang akrab disapa Ipe ini.

Perwakilan dari Jetro sendiri menurut Darwin sangat serius dengan rencana ini. Pada pembukaan kembali direct call ke Jepang pada Rabu lalu, pihak Jetro hadir. Mereka juga telah memfasilitasi pertemuan antara buyers dan pengusaha Sulut melalui zoom meeting pada Kamis (11/11) lalu. Jika rencana ini terlaksana, maka komoditas dari Sulut nantinya akan diangkut oleh Garuda Indonesia setiap hari Rabu malam. Kapasitas kargo pada setiap penerbangan sebanyak 30 ton.(jm)