Amurang-Sikap pandang enteng yang ditunjukan oleh Sekretariat Pemkab Minsel yang seolah tidak menerima pelantikan Penjabat Bupati Meiki Onibala, mempertontonkan kepemimpinan yang arogan. Ini terlihat dari tidak ada satupun pejabat yang datang saat pelantikan. Bahkan protokoler dan kendaraan dinas tidak diberikan.Penolakan dengan tidak memberikan fasilitas kepada Penjabat juga sebagai bentuk perlawanan atas perintah Presiden melalui Mendagri yang menjalankan UU. Ini dikarenakan Penjabat Bupati merupakan perintah UU nomor 10 tahun 2016 dan Permendagri nomor 1 tahun 2018.”Sikap arogan yang ditunjukan oleh Pemkab Minsel sudah melecehkan perintah UU adalah sikap tidak tahu aturan. Kami juga menduga ini adalah keinginan atau perintah dari Tetty. Karena tidak mungkin menjadi inisiatif PNS yang berpendidikan. Ingat bahwa pemerintahan di Minsel bukan milik dinasti Paruntu. Jadi bukan kehendak Tetty yang harus dijalankan, tapi UU,” tutur aktivis Minsel, Decky Mintje. Dia juga memintakan agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di lingkup Pemkab Minsel bertindak profesional dan tidak melawan UU. “Jangan ikut-ikutan menjadi bodoh dengan yang memberikan perintah. Panti kalau namanya PNS mengerti yang namanya birokrasi. Sebab sekali lagi saya katakan ini bukan milik dinasti Paruntu,” sebutnya.Sementara itu tokoh pemekaran Minsel Hengky Rumengan mengatakan agar seluruh pihak berjalan sesuai dengan aturan. “Mari kita sama-sama menyambut dan menunjang Penjabat Bupati Meiki Onibala dalam menjalankan tugas. Saya kira orang Minsel dan terlebih yang duduk di pemerintahan adalah orang-orang cerdas. Saya juga memintakan agar Penjabat Bupati dapat bertindak tegas sesuai UU, jangan biarkan Minsel jadi rusak atas sikap-sikap main aturan sendiri,” bebernya.(nv)
Pemkab Minsel Bukan Milik Dinasti
26 September 2020 19:47