Bahoi, Destinasi Wisata Bahari Baru di Likupang

Manado-Likupang sudah dikenal banyak memiliki objek wisata pantai yang memikat. Bahkan Likupang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata super prioritas oleh Presiden RI Joko Widodo. Salah satu destinasi wisata yang kini mulai dikembangkan adalah di Desa Bahoi.

Desa Bahoi yang terletak sekitar 70 Km dari Kota Manado ini memiliki objek wisata bahari dan mangrove yang banyak tumbuh di sekitar pantai. Berbagai jenis mangrove tumbuh di sini. Pantai dan laut Bahoi yang berad di kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara ini, juga menyimpan berbagai jenis karang yang indah. Termasuk berbagai jenis ikan.

Saat ini, telah tersedia fasilitas dan infrastruktur penunjang, seperti jembatan permanen menuju kawasan mangrove dan jembatan gantung untuk ke pantai. Meniti dua jembatan ini memiliki pengalaman tersendiri, karena dikelilingi mangrove yang tumbuh dengan lebat. Di laut juga juga telah dibangun rumah apung dan sudah tersedia kapal untuk menuju ke rumah apung tersebut.

Adalah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Utara yang memprakarsai dan membangun fasilitas tersebut. Mulai dari jembatan permanen, jembatan gantung, rumah apung hingga kapal. Fasilitas tersebut dibangun agar masyarakat Sulut maupun wisatawan nasional bahkan mancanegara yang ingin berwisata ke Bahoi merasa nyaman.

“Sebelum ini, pantai Bahoi menjadi tempat penelitian para ahli dari berbagai negara. Dan saat ini, kami ingin agar masyarakat Sulut juga dapat berkunjung dan menikmati wisata alam di desa Bahoi ini,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat pada acara penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Senin (05/10) di desa Bahoi.

Wisatawan yang ingin menginap di Bahoi tidak perlu khawatir. Di sini tersedia 20 rumah penduduk yang dijadikan home stay. Bank Indonesia juga telah memberikan pelatihan kepada masyarakat bagaimana mengelola homestay agar dapat melayani wisatawan dengan baik. Sementara jika ingin menikmati alam terbuka, wisatawan juga bisa camping di sekitar mangrove.

“Mempersiapkan SDM merupakan faktor yang sangat penting, agar pengembangan desa Bahoi sebagai destinasi wisata bahari dapat berlangsung terus,” kata Arbonas.

Destinasi wisata desa Bahoi yang berada di pesisir pantai Likupang, Minahasa Utara ini, akan terus dikembangkan. Apalagi Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mendukung penuh, bahkan ikut membangun fasilitas penunjang.(jma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *