Barometer.co.id-Manado. Direct call ekspor dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Singapura resmi dimulai Senin (08/03) kemarin. Singapura pun menjadi kota kedua tujuan direct call setelah Tokyo, Jepang sejak September 2020 lalu. Dibukanya penerbangan langsung ekspor ini menguntungkan eksportir Sulut.

Peresmian Direct Call ke Singapura ini dihadiri oleh Wakil Gubenur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, Direktur PT Cipta Krida Bahari, Ety Puspita Sari Ciptoyo, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Kasan, Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Rina, dan hadir secara virtual, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mewakili Menteri Keuangan dan Duta Besar Berkuasa Penuh Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo.

Launching Direct Call Ekspor Manado langsung Singapura menggunakan Pesawat Kargo Tri-MG Boeing 737-300 dengan nomor penerbangan GM302 rute Manado–Singapura. Penerbangan kargo ini akan rutin berjalan setiap hari Senin dengan estimasi waktu keberangkatan 9.45 WITA. Penerbangan ini lebih efektif dalam waktu tempuh, yang sebelumnya 9 sampai 18 jam karena harus melalui Makassar, Bali atau Jakarta, menjadi hanya 3,5 jam.

Direct Call Ekspor Manado langsung Singapura yang perdana ini dilakukan oleh 8 perusahaan dengan total tonase 4,190 ton. Realisasi penerbangan ini merupakan hasil sinergi Stakeholder yang menjawab kendala ekspor hasil maritim, mulai dari kendala slot kargo hingga biaya kargo yang tinggi.

Dengan adanya simplifikasi penerbangan ini eksportir mendapatkan dampak positif yaitu efisiensi dan efektifitas waktu serta biaya. Hal ini  kemudian mempengaruhi kualitas serta harga komoditi sehingga mampu bersaing dengan produk internasional. Harapan kedepan, dengan adanya Direct Call Ekspor Manado langsung Singapura ini akan terbuka potensi-potensi baik efisiensi dan market yang lebik eksesif bagi para eksportir dari Sulawesi Utara.

Sehingga dapat memutar, bahkan mengencangkan roda ekonomi yang sempat tersendat khususnya di Sulawesi Utara, yang pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat Sulawesi utara, meningkatkan penerimaan negara, serta tujuan utama yaitu Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat tercapai.

Wagub Kandouw saat menyampaikan sambutan mengucapkan terima kasih dan selamat untuk semua jajaran karena totalitas pemerintah daerah ternyata diimbangi dengan baik oleh jajara vertikal di daerah. “Semangat, cita-cita daerah disambut dengan totalitas seluruh stakeholder. Kami tahu persis terobosan ini bukan main-main dan merupakan breaktrough. Untuk membangun superhub ini susah sekali. Tapi syukurlah stakeholder mampu menghasilkan yang luar biasa,” katanya.

Ety Puspita mengatakan, pihaknya bersyukur dan berterima kasih karena direct call ini sudah terlaksana. Terobosan logistik diperlukan untuk bangkit dan berkembang.  “Budidaya perikanan di Indonesia mencapai 100 juta ton. Dan Sulut juga punya potensi di perikanan. Semoga kuantitas dan kualitas komoditi perikanan dari Sulut stabil sehingga meningkatkan daya saing,” katanya seraya menambahkan, rekam jejak perusahaannya sejak tahun 2011 telah melayani kargo udara.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Kasan mengatakan, Direct call bukan perkara mudah. “Kolaborasi stakeholder untuk kemajuan ekspor Indonesia khususnya Sulawesi Utara merupakan bagian penting upaya kita di tengah pandemi. Dalam pemulihan ekonomi, dua di antara komponen ekonomi yang kita andalkan salah satunya ekspor,” ujarnya.

Sementara Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi secara virtual mengatakan, direct call ini akan meningkatkan daya saing dan mengurangi kemungkinan batal ekapor. Gambaran menunjukkan Manado akan menjadi tulang punggung.

“Kita mempunyai komitmen, pertama, secara operasional ekspor ini lancar tidak ada gangguan sama sekali. Kedua, tidak hanya pada sektor operasional, tapi kita juga harus membangun sistem yang terkolaborasi dari hulu sampai hilir, mulai dari produksi hingga clearance serta penting bagaimana di tujuan,” jelasnya

Ia menambahkan, arahan langsung dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani adalah ekspor ini harus diwadahi. Wadah yang akan dipakai adalah Nasional logistic. “Sistem yang ada akan tetap exist, kita menghubungkan, sehingga kita tahu seluruh informasi dalam satu platform yang sama secara sinergis. Kita berharap Manado bisa terwujud sebagai superhub dari ekspor. Terima kasih jajaran telah mensukseskan ekspor langsung melalui kargo udara,” kata Heru menyampaikan pesan dari Sri Mulyani.

Kepala BKIPM, Rina mengatakan, dari data yang mereka miliki, ekspor perikanan tahun 2020 mencapai USD132,6 juta ke sembilan negara. Singapura merupakan salah satunya. Data lalu lintas menunjukkan banyak komoditas yang diterima bahkan komoditas tinggi. “Kita harus menjamin kontinuitas serta kualitas produk.

Belajar dari direct call pertama, kita berusaha untuk tidak berheti direct call nya, sehingga kami bersinergi dengan Ternate Gorontalo dll untuk mensupport Manado sebagai superhub,” katanya seraya menambahkan, pihaknya masih punya cita-cita membuka direct call lagi dari Manado yaitu ke China.

Dubes Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo yang menyamapikan sambutan secara virtual mengatakan, Direct Call ekspor bukan hanya menunjukkan kesempatan pada pengusaha tetapi yang lebih penting, ini merupakan simbol dari kolaborasi Pemerintah Sulawesi Utara, Kemenkeu dalam hal ini Bea Cukai, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kelautan.

“Mari gunakan kesempatan dari infrastruktur yang sudah disiapkan. Sustainability ditentukan oleh para eksportir. Saya percaya teman teman dunia usaha memiliki daya akan hal itu,” ujarnya.(jm)