Barometer.co.id-Manado. Harga cabai rawit di kota Manado dalam beberapa hari terakhir kembali melambung tinggi. Terpantau di pasar Karombasan dan Pasar Bersehati Manado, Selasa (23/03), harga cabai mencapai di atas Rp100.000/kg. Tingginya harga cabai disebabkan stok yang kurang.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Ronny Erungan mengatakan, kurangnya stok cabai saat ini karena memang produksi petani yang sedikit. “Saat ini beberapa daerah penghasil cabai, panennya hanya sedikit. Bahkan ada beberapa sentra cabai yang belum panen sama sekali,” kata Erungan.

Ronny Erungan.

Daerah penghasil cabai yang hasil panennya hanya sedikit, menurut Erungan seperti Modoinding dan Remboken. Sementara di Motoling bahkan belum panen, karena mereka baru mulai menanam.

Selain stok yang kurang, Erungan mengatakan, tingginya harga cabai di Manado juga disebabkan sebagian stok yang ada dikirim ke daerah kepulauan untuk memenuhi kebutuhan di sana. “Dalam dua hari terakhir dilakukan pengiriman cabai dengan menggunakan kapal ke kepulauan. Otomatis stok di sini berkurang,” katanya.

Ia mengatatakan, pihaknya juga tidak bisa melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga, karena harga di tingkat petani juga sudah tinggi, yakni mencapai Rp85.000/kg. “Harga cabai yang tinggi saat ini disebabkan karena stok yang kurang, dan bukan karena permainan pedagang. Harga yang tinggi sudah dari tingkat petani, sehingga kita juga tidak bisa melakukan operasi pasar,” tambah Erungan.(jou)