Barometer.co.id-Manado. Presiden Joko Widodo telah memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, tetap sesuai jadwal yakni 02-15 Oktober 2021. Namun, syarat utama bagi seluruh kontingen dan warga di sekitar venue dan asrama atlet harus sudah divaksinasi.
Kepastian pelaksanaan PON sesuai jadwal ditindaklanjuti dengan permintaan Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman kepada KONI Provinsi se-Indonesia agar segera melakukan vaksinasi bagi atlet dan pelatih yang sedang bersiap-siap mengikuti pesta olahraga paling bergengsi di Bumi Nusantara.
Menindaklanjuti arahan Ketua Umum KONI Pusat, pimpinan KONI Sulut langsung berinisiatif untuk mengirimkan permohonan prioritas Vaksinasi Covid-19 kepada Dinas Kesehatan Sulut dengan tembusan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulut pada awal bulan Maret 2021.
Sayangnya, sudah sebulan berlalu dan disejumlah lokasi sudah dilaksanakan program vaksinasi, tapi sangat ironis, Atlet Sulut yang saat ini tengah menjalani program latihan melalui Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) justru belum tersentuh program vaksinasi. Imbasnya para pelatih terpaksa harus berusaha mencari lokasi vaksinasi agar atletnya bisa segera divaksinasi.
“Terus terang saya khawatir karena persyaratan utama peserta PON adalah harus divaksinasi. Kalau mau tunggu program vaksinasi yang divasilitasi KONI Sulut sangat riskan mengingat saat ini jangka waktu vaksinasi tahap pertama dan kedua sudah sekitar dua bulan. Kalau jadwal di KONI bulan Mei kemungkinan vaksinasi kedua baru bulan Juli,” sebut Pelatih Cabor Muaythai, Hendra Massie.
Ia berharap seluruh atlet dan pelatih serta ofisial yang akan berangkat ke Papua segera divaksinasi karena itu merupakan persyaratan utama jika akan ke Papua. Apalagi, lanjut Massie atlet dan pelatih banyak berinteraksi lewat latihan latihan secara bersama. “Saya selalu mencari informasi dimana lokasi vaksinasi yang bisa diselipkan atlet saya,” kata Hendra seraya mengatakan tinggal empat atlet Muaythai yang belum divaksinasi.(hja)