Barometer.co.id-Manado. Jalan tol Manado-Bitung direncanakan beroperasi penuh pada bulan Oktober 2021 mendatang. Saat ini pembangunan jalan tol terpanjang di pulau Sulawesi ini terus dikebut. Ruas tol yang sudah beroperasi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2020 lalu adalah Manado-Danowudu.
Direktur Utama PT. Jasamarga Manado Bitung (JMB), George Manurung mengatakan, saat ini sedang dibangun dua jembatan dengan bentang yang cukup panjang dan juga tinggi. Hal ini memang menjadi tantangan namun tidak menjadi kendala. Sebab kontraktor yang mengerjakan jalan tol ini, PT. PP sudah sangat berpengalaman.
Sementara terkait pembebasan lahan, saat ini tinggal dua bidang yang belum beres. Namun diusahakan paling lambat pada bulan Mei nanti dua bidang tanah tersebut sudah dapat dibebaskan sehingga pembangunan dapat berjalan lancar.
“Dua bidang tanah yang belum bebas tersebut terletak di dekat pelabuhan Bitung. Namun saat ini panitia pembebasan lahan terus berupaya supaya dua bidang tanah tersebut dapat segera dibebaskan,” kata Manurung, Rabu (28/04).
Selain dua bidang tanah tersebut, menurutnya memang masih ada 61 bidang tanah lagi yang perlu dibebaskan, namun tanah tersebut tidak berada di jalur jalan tol. “Bidang tanah yang masih perlu dibebaskan tersebut di antaranya untuk jalan akses yang diminta warga sekitar. Karena tanahnya tidak berada di jalur jalan tol, maka tidak mengganggu pekerjaan,” katanya.
Jika jalan tol ini sudah beropersi seluruhanya dari Manado hingga ke pelabuhan Bitung, diharapkan trafik kendaraan akan meningkat. Saat ini, menurut Manurung trafik kendaraan masih jauh dari target. “Target trafik jalan tol per hari adalah 14 ribu kendaraan. Namun saat ini baru 4.000 an kendaraan. Hal ini karena memang jalan tol ini belum tersambung sampai ke pelabuhan Bitung. Jika sudah selesai seluruhnya, diharapkan trafik akan meningkat,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat di sepanjang jalan tol terutama yang memiliki ternak agar tidak membiarkan ternaknya masuk ke jalan tol. “Rumput di pinggir jalan tol memang cukup lebat. Dan kami sudah membuat pagar agar tidak ada orang ataupun hewan yang masuk dan melitas jalan tol. Namun pagar tersebut dibuka oleh warga supaya ternaknya seperti sapi dapat makan rumput di pinggir jalan tol. Dan akhirnya, sapi tersebut kadang masuk hingga ke jalan tol,” katanya.
Ia mengaku terus melakukan sosialisasi kepada warga sekitar, termasuk melalui pemerintah kelurahan/desa agar menjaga ternaknya supaya tidak masuk ke jalan tol demi keamanan pengguna jalan tol.(jm)