Barometer.co.id-Manado. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan bentuk program dukungan terhadap produk dalam negeri, UMKM, dan ekonomi nasional yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo sejak tahun 2020. Dengan program ini diharapkan dapat mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga menggunakan produk lokal dan meningkatkan perekonomian domestik. Kementerian Perdagangan selaku Movement Manager bekerjasama dengan BNI dan BI ditunjuk untuk mensukseskan Gernas BBI di Sulawesi Utara (Sulut).
“Pada 2020, Gernas BBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 Juta pelaku kreatif dan UMKM Onboading ke platform ecommerce. Melanjutkan sukses Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), tahun ini 2021 BBI akan lebih fokus kembangkan potensi daerah, ” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Sulawesi Utara merupakan Kawasan yang dikenal memiliki lanskap indah serta keanekaragaman agama dan budaya. Hal tersebut juga diiringi toleransi yang tinggi sehingga membangun kerukunan antar individu dan membawa Sulawesi utara provinsi yang menarik untuk dipromosikan dan dikunjungi.
Dalam rangka penguatan Artisanal Gernas BBI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah 11 Manado (Suluttenggomalut) bersama Perwakilan Bank Indonesia melakukan Kurasi Produk kerajinan pilihan misalnya makanan olahan, kerajinan, kain dan kopi pada 111 UMKM Sulawesi Utara yang rencananya akan di laksanakan mulai Senin 24 Mei 2021.
Pemimpin BNI Wilayah 11 Manado, Koko Prawira Butar-Butar mengatakan bahwa tahapan penguatan artisanal ini tujuannya meningkatkan kualitas dan pendampingan UMKM Sulawesi Utara. “Aktivitas yang dilaksanakan antara lain, mengidentifikasi produk unggulan, pendampingan usaha hingga kemitraan artisan dan melakukan upaya onboarding UMKM pada platform ecommerce untuk transaksi online. Kegiatan ini akan mendorong penciptaan nilai tambah produk UMKM sehingga dapat mengikuti tren pasar dalam dan luar negeri, serta mampu meningkatkan daya saing dan meraih peluang ekspor produk UMKM apalagi dimasa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, transformasi UMKM untuk menjadi lebih digital menjadi sangat relevan,” ujar Koko. (jm)