Barometer.co.id-Manado. Ekonomi Sulawesi Utara pada tahun 2020 tumbuh negatif. Dari empat triwulan, hanya triwulan I mencatat pertumbuhan positif, sementara triwulan II, III dan IV negatif. Namun pada 2021 ini, ekonomi Sulut bangkit dan mencatat pertumbuhan positif pada triwulan I yakni 1,87 persen (yoy).
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan, pertumbuhan terutama ditopang oleh aktivitas Industri Besar Sedang, khususnya industri makanan dan minuman. “Sektor ini mengalami peningkatan, sejalan dengan meningkatkanya ekspor produk andalan Sulut, yakni komoditi Lemak dan Minyak,” katanya.
Ia mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 13,29 persen. Lapangan usaha lainnya yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es (9,93 persen) dan Konstruksi (8,66 persen). Kemudian Jasa Keuangan (5,91 persen), Penyediaan Akomodasi (3,90 persen), Pengadaan Air (3,74 persen) serta Jasa Kesehatan (3,90 persen).
“Pertumbuhan lapangan usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es didorong oleh peningkatan volume listrik yang terjual utamanya kepada konsumen rumah tangga, industri, dan layanan khusus. Sementara itu untuk aktivitas konstruksi, kegiatan pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis sudah mulai berjalan pada triwulan I-2021,” jelas Asim.
Sementara Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhn negatif adalah Transportasi dan Pergudangan (-8,11 persen), Real Estat (6,89 persen), Informasi dan Komunikasi (-4,83 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (-3,29 persen), dan Administrasi Pemerintahan (-1,15 persen).
Selanjutnya, Struktur PDRB Sulawesi Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2021 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,07 persen; Perdagangan Besar dan Eceran 13,01; Konstruksi 11,83 persen; dan Industri Pengolahan 10,98 persen,
Sementara dari sisi Pengeluaran menurut Asim, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 3,02 persen.
“Secara umum, menurut Asim, hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan, Real Estat, Informasi dan Komunikasi, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Administrasi Pemerintahan,” katanya.(jm)