Barometer.co.id-Manado. Akibat sejumlah daerah di Pulau Jawa menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat KONI Provinsi Sulawesi Utara meniadakan program try out bagi cabang olahraga yang tengah mempersiapkan diri menghadapi PON XX Papua, Oktober mendatang.
Ketua Umum KONI Sulut Drs Steven Kandouw saat memberikan pengarahan bagi para atlet dan pelatih Kontingen Sulut di Ruang Mapalus Kantor Gubernur, Senin lalu memastikan tidak ada cabor yang menjalani program latihan dan uji tanding di luar Sulut. “Dengan sangat terpaksa, agenda try out untuk cabor persiapan PON khususnya di Pulau Jawa dan Bali ditiadakan,” kata Kandouw.
Artinya, Cabor Terjun Payung yang sudah menjadwalkan program try out atau latihan selama beberapa hari di Australia dan Pangandaran Jawa Barat tidak bisa terealisasi. “Jadi, rencana Pingkan Mandagi cs untuk berlatih di Australia atau di Pangandaran Jawa Barat dengan sangat menyesal ditiadakan,” tukas Kandouw, yang juga adalah Wakil Gubernur Sulut.
Karena itulah, Kandouw meminta seluruh atlet yang tengah bersiap untuk bertanding di PON XX Papua untuk mengoptimalkan program latihan yang akan dipusatkan di Tondano Minahasa. “Maksimalkan latihan di PELATDA karena di tengah Pandemi Covid-19 tidak mungkin memberangkatkan atlet ke Jawa atau Bali,” sebut Kandouw.
Keputusan KONI Sulut tentunya sangat dilematis bagi cabor Terjun Payung. Sebab, jika tidak berlatih di Pangandaran, praktis latihan di Manado hanya sebatas fisik saja. Itu karena untuk berlatih menggunakan pesawat tentu konsekuensi biaya yang luar biasa besar.
Karena itulah, untuk bisa mendulang medali emas seperti di PON XIV Jakarta 1996, PON XV Surabaya Tahun 2000, PON XVI Palembang 2004, PON XVII Kaltim 2008 dan PON XVIII Riau 2012 rasanya secara logika sulit. Tapi, bukan tidak mungkin mukjizat akan bisa diukir Pingkan Mandagi mengingat PON XX Papua adalah PON ke delapan kalinya bagi Pingkan.(hja)
Pelatda PON Sulut Tanpa Try Out
7 Juli 2021 10:27