Barometer.co.id-Manado. PT PLN (Persero) berupaya menjaga pesona Kota Tomohon dengan menghadirkan program Elegan (Electrifying Agriculture Bunga Krisan). Di kota bunga tersebut, PLN menawarkan konsep smart farming bagi kelompok petani yang berdampak positif terhadap kualitas produksi bunga Krisan.

Program Elegan sudah dimulai sejak awal 2021. Potensi pasar bunga krisan sangat besar dikarenakan diminati dan digunakan dalam berbagai kegiatan atau event. Masyarakat bisa menikmati hamparan bunga krisan saat Festival Bunga Tomohon yang digelar setiap tahunnya.

Bunga Krisan atau chrysanthemum memiliki arti bunga emas. Bunga ini merupakan tanaman hibrida yang kompleks yang bila ditanam dari biji akan terjadi segregasi genetik menjadi individu tanaman yang mempunyai warna dan bentuk yang sangat beragam.

General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo (Suluttenggo), Leo Basuki menyampaikan, PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli berinisiatif memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Krekleli untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi budi daya bunga Krisan.

Program bantuan yang diberikan berupa renovasi screen house, irigasi, serta alat pencahayaan yang sangat diperlukan untuk budi daya Tanaman Krisan dengan nilai sebesar Rp 78,2 juta.

“Melalui bantuan kami ini semoga Budidaya Tanaman Krisan ini akan lebih bergairah lagi, dalam artian dari segi usahanya akan bertambah serta peminat dari bunga Krisan akan lebih banyak lagi” ujar Leo.

Budidaya bunga krisan memerlukan penanganan khusus, misalnya paparan cahaya 16 jam dalam proses bertumbuhnya. Oleh karena itu, kehadiran lampu untuk menggantikan fungsi matahari saat malam hari sangat dibutuhkan.

Biasanya, lampu-lampu yang disiapkan dibiarkan menyala selama 4 jam setiap malam hari. Hadirnya cahaya lampu, terbukti membantu Krisan untuk dapat bertumbuh optimal. Dengan begitu, petani bunga krisan meningkatkan produksi dengan efektif dan efisien dari masa vegetatif sampai generatif.

Ketua Kelompok Tani Krekleli James Mogi menuturkan, kehadiran listrik PLN mampu memangkas biaya produksi turun hingga 50 persen dan waktu panen yang lebih cepat. “Yang tidak kalah penting adalah seluruh tanaman bunga yang ditanam dapat dipanen tanpa ada satu tangkai pun yang rusak,” ucapnya.

Electrifying Agriculture Bunga Krisan akan terus digaungkan oleh PLN Suluttenggo sebagai salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat dan melihat potensi petani-petani bunga yang masih terbuka lebar di Tomohon. Apalagi, melihat Festival Bunga Tomohon masih rutin digelar.

Basuki mengajak seluruh petani maupun pelaku usaha agrikultur di wilayah Suluttenggo untuk dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan produktivitas hasil panen dengan kualitas yang baik dan penghematan biaya operasional.

“Saya bahagia melihat antusias petani terhadap program Electrifying Agriculture. Oleh karena itu secara terbuka saya mengajak para petani untuk dapat memanfaatkan listrik untuk usahanya,” kata Leo.(ing)